Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Amerika Latin, Catatan Perjalanan 6

22 Maret 2020   09:40 Diperbarui: 18 April 2020   21:42 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rio City from Corcovado. Dokpri


img-20200229-wa0165-compress46-5e9b11cf097f363c55420762.jpg
img-20200229-wa0165-compress46-5e9b11cf097f363c55420762.jpg
Pagi cerah, matahari Rio bersinar terang. Kota berpenduduk sekitar 17 juta orang ini mulai menggeliat, beraktivitas.

Sampai tahun 1960 Rio adalah ibukota negeri samba. Dengan pertimbangan kepadatan penduduk yang bertambah pesat dan juga letak geografis, tahun 1960 ibukota dipindahkan ke kota baru Brasilia yang terletak hampir di pusat negeri. Kota yang dipersiapkan dan dibangun selama 5 tahun dengan membabat hutan hutan.

Saat ini Brasilia adalah ibukota dan pusat pemerintahan. Sao Paolo disebut kota bisnis, ekonomi dan finansial. Sedangkan Rio de Janeiro sebagai kota budaya, seni dan pariwisata Brazil.

Pagi ini kami akan mengunjungi salah satu karya seni spektakuler ikon negara samba. Yaitu patung Yesus sang penebus, Yesus The Redeemer yang tegak di puncak bukit tinggi. Di gunung bongkok Corcovado tidak begitu jauh dari pusat kota.

Sambil menunggu jam berangkat, menyempatkan diri melongok pantai legendaris Copacabana di seberang hotel.

Nampak menghampar pasir putih pantai landai memanjang berkilat kilat memantulkan sinar mentari pagi memancarkan kemolekannya. Ombak kecil lautan Atlantik tak henti henti membelai bibir pantai memanjang. Buih buih air menghiasi, ornamental. Pagi yang indah.

Pantai masih lengang, belum begitu banyak pengunjung datang. Hanya beberapa orang berjalan jalan menyusuri pantai. Para pasangan senior. Beberapa diiringi anjing anjing lucu terikat tali kendali. Mengobrol dan sekali kali tertawa, hepi. Barangkali mengenang masa muda puluhan tahun lalu, saat masih penuh gelora mereguk kehidupan. Entahlah.

Nampak pula beberapa pengunjung beraksi, berfoto foto. Mengambil spot dan latar belakang berganti ganti. Lautan, gugusan pegunungan dan deretan hotel hotel yang memadati garis pantai.

Nyiur di pantai berderai derai, pelepah dan daunnya berkibar mengikuti tiupan angin pagi. Bak telapak tangan para penari Kecak terangkat, menggeletar.

Menatapi dari seberang jalan, suasana pantai Copacabana di pagi hari nampak romantis. Ingin berlama lama menikmatinya. Tetapi bus sudah datang, rombongan Latam siap berangkat.

Pagi romans Copacabana terputus tiba tiba. Bus beranjak meninggalkan pantai menuruti jadwal.

#Patung Yesus di Bukit Corcovado#

Patung Yesus di bukit Corcovado Rio disebut sebagai salah satu tujuh keajaiban dunia yang baru, new seven wonder.

Patung tiga puluh meter ini berdiri diatas tumpuannya, plattform setinggi delapan meter. Total tinggi patung plus tumpuannya adalah 38 meter. Dengan lebar rentangan tangan 28 meter.

Puncak bukit Corcovado sendiri berada 700 meter diatas permukaan laut. Jadilah patung diketinggian 738 meter ini ikon megah yang bisa dilihat dari seluruh kota Rio. Pada malam hari patung disinari lampu ribuan watt yang membuatnya berkelip. Terlihat syahdu, eye catching di ketinggian.

Konon setiap hari ribuan wisatawan berkunjung di bukit Corcovado, sekitar dua juta orang per tahun.

Bus tumpangan menyusuri danau besar, disebut laguna Rodrigo de Freitas di pinggiran kota. Laguna seluas 224 ha. Laguna terhubung dengan Atlantik melalui kanal panjang ditepian taman hutan sub tropis.

Kemudian bus mulai mendaki bukit Corcovado, meliuk liuk. Tak berapa lama sampailah kami di stasiun kereta api khusus.

Turun, di halaman stasiun menunggu oma Fatima membeli tiket menuju puncak bukit.

Untuk mencapai patung, dari stasiun ini pengunjung naik kereta khusus yang akan mendaki kurang lebih tiga puluh menit.

Naik kereta dengan dua rangkaian gerbong berkaca  panoramic dengan kapasitas masing masing 50 an orang. Menanjak menembus hutan sub tropis. Sekali kali kereta muncul dari selimut hutan, nampak di kiri kanan pemandangan menakjubkan. Namun ini pasti belum seberapa dibanding panorama 360 derajat di puncak bukit.

Turun di stasiun akhir awak sudah siap dengan Nordic stick yang terhunus. Sebelumnya mendapat info, kalau untuk mencapai kaki patung Yesus harus berjalan menanjak. Mendaki 200 undakan lebih.

Ternyata sekarang di dekat stasiun sudah tersedia lift ke atas. Meskipun sebenarnya dengan  mendaki akan memberi nilai wisata lebih sensasional. Namun kami ingin menghemat tenaga, juga waktu. Tur masih panjang.

Lift membawa kami ke atas hanya dalam tempo 3 menitan.
Keluar dari lift telah tersedia pula eskalator. Dua kali numpang eskalator, sampailah kami di plaza patung Yesus di puncak gunung Corcovado yang tersohor di seluruh dunia.

Yesus menjulang. Wajah, rambut dan tubuhnya menyatu dengan langit yang cukup cerah pagi itu. Sosok gigantik karya manusia yang luar biasa. Didirikan di lokasi dengan lanskap komplit dan menawan. Samudera, Teluk, Laguna, Gunung gunung, Hutan, Gedung gedung, Langit dan ketinggian. Jadilah tempat ini sebagai destinasi wisata mempesona.

Patung bergaya art deco rancangan seniman Prancis ini telah tegak disini mendekati seratus tahun. Berdiri sejak tahun 1931. Walaupun sebenarnya pertama kali diinisiasi tahun 1850 dan ditolak. Baru pada awal 1900 an disetujui, dan tahun 1921 dimulai pengerjaannya.

Patung Yesus menghadap kearah kota Rio de Janeiro. Tangannya membentang selebar 28 meter. Seolah melindungi dan memberkati kota itu.

Pasir putih pantai Copacabana dan Ipanema menghampar dikepung bangunan berderet masif. Nampak kecil dikejauhan. Gunduk gunduk pegunungan bak punuk punuk sapi raksasa diseputar menyajikan panorama lukisan realistik raksasa, padu indah.

Di sebelah kanan bawah Yesus, stadion Maracana kebanggaan warga Brazil membulat dengan rumput menghijau ditengahnya.

     Bersambung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun