Mikul duwur mendem jero itulah yang disampaikan pak Dubes. Setiap Presiden memiliki momen dan andil besar untuk eksistensi, perkembangan dan kemajuan Nusantara. Itu yang kita kita tidak boleh lupa dan menegasikan. Setiap pemimpin memiliki jasa besar, dan tentu juga tidak steril dari luput dan khilaf. Mas Tantowi serius menyampaikan. Wisdom yang menggetarkan.
Ruang Bali adalah hall utama. Tempat pertemuan besar diselenggarakan. Tentu saja segala pernik di ruangan ini membuat kita serasa berada di Denpasar atau rumah bangsawan Klungkung.
Kami juga diajak meninjau ruang perpustakaan sekaligus etalase produk produk Indonesia. Kopi, coklat dan produk produk Indonesia dipajang disana. Untuk pengenalan dan juga promisi produk Tanah Air.
Sore itu kami meninggalkan kantor KBRI dengan pemahaman dan pencerahan tentang tata nilai mulia masyarakat negeri paling selatan ini.
Mas Tantowi dari artis menjadi anggota Parlemen dan kini mengemban tugas sebagai diplomat. Yang jelas sosok kesenimanannya tak pernah hilang. Kami berenam berdoa untuk kesehatan dan kesuksesan beliau.
*********
Botanikal garden adalah salah satu destinsi menarik kota Wellington. Terletak di ketinggian kota. Di sebuah bukit.
Menuju kesana tersedia Cable Car. Meski sebenarnya berupa kereta yang mendaki diatas rel tetapi disebut Cable Car.
Kami berada di terminal keberangkatan yang berada ditengah shopping mall. Kereta merah dengan rel miring tiga puluh derajat itu membawa kami ke atas bukit.
Di puncak pengunjung bisa berjalan jalan di kebon raya dengan pepohonan unik raksasa. Atau ngupi ngupi sambil memandangi kota Wellington. Yang pantai landainya tak henti diterpa ombak.
Wellington kota paling selatan di pulau utara. Kami masih akan menginap semalam. Besok kami bertolak meninggalkan.