Resto Fergburger buka dari jam 8 pagi sampai jam 5 pagi hari berikutnya. Sepanjang tahun. Hanya pada hari Natal saja tutup. Antrian selalu mengular di emperan jalan. Antrian panjang untuk membeli burger Sapi atau burger Rusa. Kami sudah mencicipi. Harus antri 1,5 jam di tengah rintik hujan baru menerima Burger itu. Memang lain dan berbeda rasanya dibanding burger biasanya. Resto ini benar benar super mesin penangguk uang bagi pemiliknya.
Menjelang pergantian tahun kami mengantri di Patagonia. Tidak begitu panjang, hanya sepuluh menit. Sepotong es krim dengan contong waffer, dihargai 7 NZ dolar atau sekitar tujuh puluh ribu rupiah. Cukup mahal, namun rasanya sepadan. Terutama coklatnya benar benar berbeda.
Hampir tengah malam, langit diatas danau cerah. Tahun 2019 segera tutup buku. Meninggalkan berbagai kenangan dan peristiwa yang berbeda beda bagi setiap orang.
Countdown, hitung mundur dimulai. Langit pun benderang putih perak, ketika kembang api awalan meledak menghamburkan cahaya.
Disusul dentuman dan letusan bersambungan. Berton ton bunga api warna warni terhambur di langit malam. Membentuk berbagai corak dan bentuk.
Seperempat jam berturut turut tanpa jeda langit malam berpesta warna. Menutup dasawarsa ke dua abad 21.
Ribuan pengunjung berteriak teriak gegap gempita. Entah apa maknanya. Hanya bergembira ria, optimis menyambut kedatangan tahun baru penuh harapan.
Ledakan kembang api berakhir. Langit kembali gelap, pesta pergantian tahun usai. Ribuan pengunjung masih memenuhi pantai danau. Enggan menutup keramaian.
Kami meninggalkan kerumunan. Berjalan kaki kembali ke hotel. Melewati gerbang melengkung  pembatas taman dan area keramaian. Lengkungannya bertuliskan jargon menarik  "Service Above Self", melayani lebih penting dari kebutuhan pribadi.
Menyusuri lorong gelap pepohonan. Lampu sorot  menyinari disana sini sepanjang jalan. Membimbing, menapaki jalan yang benar. Untuk pulang.
Selamat Tahun Baru 2020. Sehat dan bahagia selalu untuk semua kerabat serta sahabat.