Bus tur antik klasik, berwarna hijau Cingcao telah menunggu di dekat tangga Kapal. Dua puluh orang mengikuti trip sore ini. Ada lima wajah peserta Asia. Termasuk kami bertiga.Driver sekaligus pemandu seorang Miss. Berwajah campuran Indian Bule.
Menyusuri jalan tepi sungai, Miss Indian menjelaskan tentang Kechikan sebagai kota Salmon. Kota Kepiting, Kota Hujan, Kota Beruang. Dan juga kota Totem. Totem totem karya First Nation  suku Indian Tlingit.
Tak berapa lama Bus telah sampai di tujuan.Totem Village, desa Totem.
Kami diajak menuju bengkel kecil, tempat proses pembuatanTotem. Sebatang Totem besar dan panjang terlentang di depan bangunan. Sedang direparasi atau direstorasi.
Totem adalah tiang berukir Flora, Fauna, Manusia dan bentuk bentuk lain. Terkadang dilengkapi bentuk Abstrak  suasana hati. Atau citra dari segumpal impian.
Dibuat dari batang utuh pohon Pinus berumur cukup tua. Paling bagus kalau minimal berumur 60 tahun. Dengan lingkar batang lebih dari 2 meter.
Totem adalah Tugu penanda, peringatan dan atau memuat sebuah kisah.
Dari bengkel, rombongan berjalan kaki ke plaza Totem.
Tugu tugu Totem berjejeran melingkar. Tingginya bervariasi, antara tiga sampai sepuluh meter. Nampaknya semuanya terbuat dari batang kayu utuh. Berbagai ukiran berbeda tersemat di setiap Tiang.
Dari jauh nampak seperti perempuan. Ternyata seorang pria yang bermenung. Seolah jiwanya sedang meninggalkan raganya. Tak bergeming dengan suasana sekitar. Bak Totem acuh bernyawa.Tak ada penjelasan apapun. Miss Indian tidak menyertai. Tanda tanya, ini Balai Desa atau tempat Peribadatan. Auranya hening mencekam.
Kembali di taman Totem. Memandangi sekali lagi Totem 3 Beruang. Salah satu Totem masyur. Melegenda di Amerika dan Kanada.