Tiba tiba Mr India cakap bahasa Indonesia. Ternyata Mr ini pernah punya toko di Pasar Baroe Jakarta. Ibunya India, bapak dari Purwokerto. Pernah mukim di kota Kripik itu tiga tahun.
Mungkin Mr India ini kangen Purwokerto. Tiba tiba bertanya kepada Awak, apa bisa bahasa ngapak?
Ekpresi dibuat buat Awak jawab, Nyong arep diapakna?
Mr India ketawa kencang kesenangan mendengar omongan ngapak Awak. Hepi nostalgi.
Usai transaksi, kita dapat hadiah Souvenir souvenir.
Keluar dari toko, kembali menyusur Boulevar arah Gunung berkabut di ujung kota. Ketchikan memang halaman depan dari sebuah pegunungan.
5.6.1. Salmon, Migrasi Menyongsong Maut
#Mudik, Reproduksi dan Mati#
Saat berumur sekitar tiga sampai lima tahunan, produksi Telor di dalam perutnya harus dikeluarkan.
Inilah uniknya. Telor tidak bisa dikeluarkan di sembarang tempat. Tetapi harus di sungai tempat induk ibduk ikan itu ditetaskan. Tidak ada informasi rinci dan meyakinkan, kenapa harus begitu. Pada masa genting bertelur itulah, induk Salmon melakukan perjalanan mudik. Migrasi Salmon massal, jutaan ekor. Dari lautan yang dingin ke sungai perairan lebih hangat.
Sungai kecil di kota Ketchikan, salah satu tempat jutaan Salmon salmon bertelor. Setiap tahun terjadi musim bertelor itu. Berlangsung di musim panas sampai awal Autumn. Paling ramai setiap bulan Juli dan Agustus.
Dari Lautan, Salmon menempuh perjalanan panjang non stop. Berjuang menempuh jarak sekitar seribu lima ratus kilometer.