Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kanada dan Alaska di Musim Gugur, Catatan Perjalanan 27

26 November 2019   18:16 Diperbarui: 26 November 2019   18:34 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Creek Street Kechikan. Dokpri

Dermaga dimana Cruise bersandar menyatu dengan pusat kota Kechikan. Turun dari tangga Kapal, para penumpang telah berada di down town.

Tidak ada pagar atau pembatas khusus antara Dermaga dan Kota. Dermaga memanjang adalah area publik. Bebas diakses oleh siapapun. Pengamanan diselenggarakan oleh masing masing manajemen Cruise. Tidak ada kesan dan suasana sangar, angker ataupun seram di kawasan ini. Bahkan kotoran atau sampah tak kelihatan bercecer.

Manajemen area publik yang layak di contoh. Dan tentu saja, ditopang dengan perilaku publik yang patut diteladani.

Pagi itu dua kapal Cruise termasuk Crystal Symphony, keduanya besar dan putih bersandar di dermaga.

Rombongan berfoto bersama di monumen. Patung patung berwarna tembaga, dengan latar belakang Cruise. Patung yang memuat kisah berbagai lapisan masyarakat Ketchikan.

Usai berfoto acara bebas di kota dan sekitarnya. Crystal Symphony akan bertolak, meninggalkan dermaga menjelang Mahrib.

Hari ini Awak akan menyusuri Creek street. Jalanan ditepian sungai kecil. Perairan dimana jutaan ikan Salmon bertelur.

Usai menyusur tepi sungai akan menjajal Kepiting Alaska, Alaska Crab saat makan siang.

Melewati gerbang kota bertulis Ketchikan Salmon Capital Of The World. Menyusuri Boulevar. Kiri kanan berderet Toko dan Kafe. Suasana kota dipertahankan tetap kuno ditengah modernisasi Amerika. Kendaraan umum bentuk Old Style berseliweran.

Dermaga Kechikan. Dokpri
Dermaga Kechikan. Dokpri
Banyak sekali toko menjual minyak ikan, Omega 3. Minyak Ikan Salmon kota ini dikenal sebagai yang terbaik. Dijual dengan harga miring dibanding tempat lain.Berderet juga toko perhiasan dari batu. Baik yang berbahan batu mulia. Ataupun yang biasa saja.

Belum sampai ke sungai, kita telah tergoda untuk menyambangi toko batuan itu. Masuk salah satu toko. Bersua salah satu pemiliknya berkebangsaan India. Ngobrol sana sini dengan Inggris tersaruk saruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun