Berjalan kaki kembali ke Kapal. Menyusuri dermaga cukup panjang. Melewati jejeran ratusan Yacht putih. Yang ngambang di kolam pelabuhan.
Di dermaga sisi kiri, dua Cruise bersandar. Carnival Legend dan Crystal Symphony di ujung dermaga. Sedangkan di dermaga sisi kanan nampak Norwegian Jewel Cruise. Putih runcing dan megah, nongkrong membisu.
Hebat nian, Skagway kota sekecil ini pada waktu bersamaan bisa dikunjungi tiga kapal wisata International berkapasitas besar.
Apa kiatnya, apa daya tariknya? Skagway menyedot jutaan turis setiap tahun.
Turisme adalah bisnis abadi. Tak lekang oleh jaman. Dan tak punah terdampak perkembangan teknologi modern. Bahkan meningkatnya wisata Maya melalui Youtube atau Medsos lainnya, justru mendongkrak animo jumlah wisata riil.
Kenyataannya wisata memang  bisnis sepanjang jaman. Masa lalu, masa kini dan masa datang.
Untuk menarik, sekaligus promosi tidak langsung terhadap semakin maraknya kedatangan Wisman di Nusantara.Begitu banyak tujuan wisata yang indah, seni budaya di Tanah Air. Namun ketika  melihat jadwal tahunan destinasi Kapal pesiar perusahaan Cruise International Terbesar. Hanya Bali dan Banda Naira yang paling banyak disinggahi. Kenapa bisa begitu ya? Padahal tempat tempat lain di Tanah Air tak kalah menarik.
Turis itu bisnis Cash. Duwit bisa dibilang selalu dibayar di depan. Bisnis yang likuid bukan kreditan. Dari transaksi Hotel, Pesawat, Inland transport, Makanan, Cendera mata, Tiket masuk dsb.
Networking, jaringan dan prasyarat turisme adalah hal yang harus diseriusi. Kalau menginginkan Turisme Indonesia tidak semakin ketinggalan dengan Negara lain.
Ketersediaan Blue Book destinasi wisata Alam, Sejarah, Budaya, Seni, Spiritual, Olah raga, Kuliner dsb. Jadwal Program turisme tahunan, Promosi, Luasnya jaringan. Serta upaya Integrasi, kerja sama dengan perusahaan perusahaan Travel Internasional adalah kunci kunci utama. Untuk mendongkrak lebih banyak kunjungan Wisman, Wisatawan Mancanegara.
Tak merasa lelah menapaki berkilo kilo meter dermaga. Udara begitu sejuk, langit mendung. Lingkungan rapi dan bersih membuat rasa nyaman, jenak berjalan.
Tiba tiba Awak telah sampai di ujung dermaga. Tempat Crystal Cruise bersandar. Kembali menyusur tangga, menaiki Kapal.
Pukul 19.00, Whats a Wonderful World mengalun. Crystal Symphony bertolak, meninggalkan Skagway. Meneruskan pelayaran Alaska.
*5.5. Glacier Bay*
Tujuan perjalanan berikutnya adalah kota Kechikan. Namun sebelum sampai di kota itu, Kapal akan melayari kawasan spektakuler Alaska, Glacier Bay.
Teluk Glacier adalah Signature, Highlight setiap Cruise Alaska. Kawasan ini tahun 1925, oleh pemerintah Amerika ditetapkan sebagai salah satu Taman Nasional. Kemudian pada tahun 1978, Â Presiden Jimmy Carter memperluas taman nasional ini.
Pada tahun 1979, UNESCO menisbahkan Glacier Bay sebagai  World Heritage, warisan dunia. Besok siang kami dengan Crystal Symphony akan melayari dan menikmati kawasan warisan dunia itu.
Malam ini di Kapal banyak pertunjukan menarik untuk ditonton. Gongnya akan dihelat di Hall utama deck 5. Akan  diselenggarakan  Extravaganza, Partisipasi show.
Sebagian besar penumpang bakal hadir disana. Dengan dress code berwarna putih.
Sedangkan di Panggung utama Galaxy pukul tujuh lima belas malam menggelar acara dengan tajuk Broadway Show. Tiba di Galaxy Pukul tujuh, ruangan telah ramai. Awak dan nyonya masih kebagian tempat duduk di tengah.
Sebagaimana biasanya, setiap penonton tiba ditempat pertunjukan bakal disamperi Pramusaji. Menawarkan berbagai minuman yang tersedia. Gratis pastinya. Demikian juga malam ini. Segelas besar Ice Coke segera tersaji.
Show berlangsung meriah. Satu jam penonton terpukau, memberikan applaus antusias pada setiap momen pertunjukan. Dari awal sampai akhir.
Boys dan Girls Band penampil menyuguhkan atraksi sempurna pada setiap detilnya.
Thomas Direktur Cruise, pria paruh baya yang selalu berkostum Kapten Kapal putih putih. Seperti biasanya tampil di panggung. Membuka acara acara yang dianggap menarik. Memberikan introduksi dan menyemangati para penonton.
Parasnya yang mirip bintang film Richard Geere berkilat. Percaya diri dan penuh Antusiasme seorang entertainer.
Boadway musical show terdiri dari dua bagian. Bagian awal, dengan tema Amerika masa lalu. Dengan kostum dan nuansa Victorian. Gaun gaun dan pantalon menggelembung, berkelas Boutique.
Sedangkan bagian ke dua bertema Amerika modern. Broadway ala Bronx, New York. Dengan penampil dan ornamen kasual.
Sound system yang sempurna, tata panggung, lighting, lagu lagu familier dengan paduan Vocal mantap. Didukung kostum serta koreografi yahud, menjadikan show ini begitu epik. Memicu gairah penonton.
Lagu lagu jigrak milik Beatles, CCR, Queen, Michael Jackson, Stevie Wonder dll rancak mengalun. Menggugah rasa. Penampilan dinamis dan mulus, memperlihatkan kalau Boys Girls Band ini telah puluhan bahkan mungkin ratusan kali membawakan adegan show ini.
Bubaran dari Galaxy, para penonton ber dress code putih putih bergabung di Hall Utama, deck 5. Mengikuti acara Extravaganza. Partisipatif show, hampir semua pengunjung ikut larut bedansa dan bernyanyi. Diiringi Jaming Band para musisi dan artis  Kapal. Nostalgi melantunkan lagu lagu back to 70s  80s.
Richard Geere energik memandu tari, diikuti para partisipan penuh semangat. Hall deck 5 dan 6 semarak dalam putih. Meriah nian penuh kegembiraan. Juga kelucuan.
Malam hampir pagi. Perhelatan hari ini usai sudah. Para penumpang meninggalkan Hall utama. Kembali ke kamar masing masing. Dengan pikiran, renungan dan mungkin juga kenangan masing masing pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H