5.2. On Voyage
Meninggalkan Vancouver, Crystal Symphony berlayar menuju Alaska. Kapal akan bersandar di tiga kota. Yang pertama kota Juneau, ibukota Alaska. Berikutnya akan mampir di Skagway, yang pada masa lalu adalah pangkalan para pemburu, penambang Emas. Selanjutnya akan lego jangkar di Ketchikan, capital Salmon of the world. Di kota ini terdapat Creek, sungai kecil. Pada setiap akhir musim panas, Creek ini dipenuhi jutaan Ikan Salmon yang mudik dari lautan untuk bertelur dan mati. Crystal Symphony akan mengakhiri pelayarannya, kembali ke Vancouver.
Alaska adalah negara bagian Amerika ke 49 sejak Januari 1959. Termasuk 2 negara bagian termuda. Sedangkan yang paling bontot adalah Hawai. Menjadi negara bagian ke 50 pada bulan Juli 1959.
Ada kisah kisah menarik dibalik penjualan Alaska di tahun 1867 seharga 7,2 Juta dollar. Dari Rusia kepada Amerika Serikat.
Rusia, pemilik lama Alaska kala itu sedang mengalami kesulitan finansial. Membiayai peperangan dibanyak tempat. Karena khawatir Inggris yang telah menguasai Kanada akan mencaplok Alaska. Rusia berniat menjual Alaska.
Bagi Rusia Alaska bukan wilayah Cash Cow, Sapi perah pemasok duit. Nilai ekonomis yang dihasilkan hanya bulu bulu hewan. Lagian Rusia juga harus keluar biaya mengirim Misionaris, untuk menyebarkan Agama Katholik Orthodok ke penduduk asli.
Kurang pertimbangan panjang, Rusia menawarkan Alaska kepada Inggris untuk dibeli. Namun Inggris tidak berminat, entah apa alasannya. Selanjutnya Alaska ditawarkan kepada Amerika.
Sebenarnya Amerika pun tidak begitu berminat untuk membeli. Karena sedang repot menghadapi perang saudara yang berkecamuk di dalam negeri. Perang antara wilayah Utara Amerika dan wilayah Selatan.
Namun akhirnya melalui serangkaian negosiasi terjadi kesepakatan jual beli Alaska. William Seward, Menlu AS suatu hari jam 4.00 pagi menanda tangani dokumen kesepakatan. Pembelian Alaska seharga 7,2 juta Dolar.
Sebenarnya banyak kritik dan tentangan dari dalam negeri Amerika terhadap proses pembelian ini. Disebut pemborosan uang pajak tanpa perhitungan serius. Menlu mendapat sebutan Stupid Seward. Alaska hanyalah  Kebun binatang Beruang Kutub. Hanya membeli Wilayah beku, kotak  Es tanpa kekayaan.
Namun kritik nyinyir dan negatif itu berubah total. Manakala gelombang penemuan emas di Kanada, menjalar marak di Alaska. Juga penemuan ladang  Gas, dengan jumlah deposit luar biasa besar. Yang sampai saat ini oleh Amerika masih belum di eksplore maksimal. Menjadi cadangan simpanan untuk masa datang.
Nilai Alaska kini jutaan kali lipat dibanding saat pembeliannya. Ditambah lagi nilai dari industri pariwisata alam Alaska yang saat ini menjadi magnit para wisatawan non mainstream. Setiap tahun menggelontorkan devisa raksasa ke negara dari jutaan wisatawan yang berkunjung. Alaska dianggap destinasi perawan, liar dan misterius. Mempesona, membuat penasaran para petualang.
Rusia rugi besar. Rusia adalah pemilik masa lalu Alaska. Karena telah melepasnya dengan harga murah. Sedangkan Amerika untung besar, menjadi empunya masa kini dan masa depan wilayah unik nan kaya ini.
Itulah barangkali contoh dari misteri seonggok Rejeki. Rejeki, terkadang bergerak dan mampir ke tempat tak terduga. Kemana dan kepada siapa yang dipilihnya. Konon miss Rejeki ini berkaki tiga. Ada saatnya kalau kita sangat menginginkannya dan mengejarnya dia lari kencang menjauh. Namun adakalanya tanpa sebab jelas miss Rejeki mendatangi kita tanpa permisi. Miss Rejeki itu misterius, sebagaimana jodoh dan kematian.
Sebagaimana cerita beberapa teman kerja tentang miss Rejeki. Ketika masih aktif, menyisihkan sebagian penghasilan untuk membeli lahan lahan murah di daerah terpencil. Wilayah yang seolah tak bernilai dan tanpa potensi apapun. Kini di dekat lahan lahan itu dibangun Pelabuhan atau Perumahan baru. Bahkan ada juga yang akan dibangun Ibukota baru. Harga lahan yang dulu tak bernilai itu naik drastis. Puluhan bahkan mungkin ratusan kali lipat. Tak terkirakan. Â Ternyata di dunia nyata ini, hal hal yang mustahil termasuk kedatangan dan kepergian miss Rejeki masih sering terjadi. Rejeki mendatangi mereka yang siap menerimanya. Orang orang yang tulus bekerja, khusuk berdoa dan suka berderma.
Sore hari melihat para senior pensiunan dari seantero dunia itu berjoget di ruang Starlite. Oma bule jangkung berambut perak itu asyik tak henti henti berjoget. Beberapa instruktur, laki laki tua dan muda berkostum hitam siap melayani. Setiap berganti lagu, Oma jangkung itu menarik salah satu instruktur untuk menjadi pasangan jogetnya. Oma itu begitu menikmati diri sendiri. Selama pelayaran, Oma jangkung ini akan selalu tampil menonjol di semua ajang dancing dan berjoget. Life is beautiful. Barangkali pameo Oma itu adalah aku berjoget maka aku ada.
Di theater Hollywood diputar film Aladin versi baru. Jin sakti berwarna biru keluar dari lampu yang digosok Aladin. Jin diperankan Will Smith, bintang top Hollywood berkulit hitam.
Malam hari di ruang Galaxy, panggung pertunjukan terbesar. Tampil Entertainer dari Las Vegas, Mark Preston. Mark adalah anggota grup vocal legendaris The Letterman sejak 1981. Grup vocal abadi yang berdiri sejak tahun 1959. Kini Mark bersolo karir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H