Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kanada dan Alaska di Musim Gugur, Catatan Perjalanan 10

1 Oktober 2019   20:52 Diperbarui: 1 Oktober 2019   21:12 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lake Louise, Banff Canada. Dokpri

3.2. Danau Louise
Setelah pendakian panjang dan indah, sampailah Bus di kota kecil Revelstoke. Kami akan menginap semalam di sini. Revelstoke berada di lereng Rocky. Di ketinggian lebih dari seribu meter di atas permukaan laut.

Hotel tempat kami menginap cukup besar. Berada di tempat terbuka pinggiran kota. Udara lebih dingin dibanding kota Vancouver. Air Condition kamar dihidupkan untuk menghangatkan ruangan. Bukan sebaliknya.

Ketika malam cukup larut. Melihat nyonya telah terlelap. Menyandang baju rangkap dua plus Jaket hangat, awak keluar kamar. Melewati loby, melangkah keluar Hotel.

Di luar, sambutan Angin malam gunung Rocky menyambar. Menusuk, dingin. Pertahanan tiga lapis baju tertembus juga. Sedikit menggigil menahan dingin. Berbelok kanan. Menyusuri jalan diantara taman Hotel dan Hutan Pinus.

Jalanan temaram tersinar lampu sorot. Tak ada orang melintas. Malam begitu hening. Alangkah syahdunya sepi. Terasa Nikmat. Melangkah sendiri, tak bertujuan.

Angin sedikit mereda, bertiup lembut. Udara tak lagi kekes. Awak meloncat, berdiri di bebatuan sebesar Kerbau yang teronggok di tepi jalan. Langit adalah setengah lingkar Kubah Biru. Jutaan Bintang menaburinya. Berkelap kelip, bak serakan batu mulia putih Srilanka.

Di sebelah kiri, hutan Pinus terhampar. Padang hijau beruncing runcing, luas membisu di kegelapan. Bulan sabit adalah Ratu malam pemalu. Bersinar pucat, bertahta di beledu Langit malam. Didampingi para Dayang, Bintang bintang.

Langit terasa begitu dekat di sini. Tangan menjulur, beraksi seolah meraih Bulan sabit. Membuat Siluet lucu. Hanya sayang tidak ada teman untuk diajak berfoto fotoan.

Duduk diam di punggung batu Kerbau. Mencoba merasakan, menyerap desau Alam. Siapa tahu bisa menjelma menjadi untaian nada dan lagu. Namun nada indah itu tak kunjung datang. Mungkin rasa ini yang kurang siap, tidak peka dan hikmat menerima inspirasi alam.

Hanya senandung Unggas malam melantun, terdengar begitu pilu. Suara kesepian. Nyanyian burung Kedasih Kanada. Keranta ranta. Pelan melanjutkan langkah. Ketika terdengar lolong hewan liar di kejauhan, baru tersadar kalau sudah terlalu jauh berjalan.

Putar balik kembali ke Hotel. Jangan sampai apes ketemu Beruang Coklat Kanada. Bisa berabe. Kembali masuk loby Hotel. Petugas reseption berpenampilan segar mengucapkan Good Night.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun