Kapal cruise terbuka kecil menyusuri sungai Tombori yang tenang.
Sungai yang tidak begitu lebar membelah kawasan belanja Donbori dan Shinsaibashi. Permukaan air bersih, nyaris tak terlihat sepotong sampahpun yang terapung. Diapit gedung tinggi dengan area berjalan nyaman rapi. Para pejalan kaki tua, muda, anak anak antusias melambaikan tangan ke arah penumpang Cruise.
Cruise berdurasi sekitar 20 menit ini menarik. Menjadi pengalaman yang memberi banyak pembelajaran tentang kebersihan, kerapihan, kenyamanan. Juga tentang integrasi kawasan yang tertata.
Kapal melewati kolong kolong jembatan berbagai model dan gaya. Pemandu remaja putri bule mungil itu asyik menjelaskan. Berselang seling dalam bahasa Jepang dan Inggris. Tentang gedung gedung dan area di sekitar sungai.
Usai mengikuti Cruise, naik menyeberang jalan raya. Berjalan menuju taman lapangan Banteng. Melewati jajaran pameran lukisan jalanan warna warni di seberang Gedung Seni Jakarta. Membeli satu dua lukisan indie mooi atau potret diri berharga miring.
Di lapangan Banteng berfoto foto. Dengan latar belakang Kathedral Jakarta dan Masjid Istiqlal. Dilanjutkan berjalan kaki menyusuri taman Monas sembari memandangi, mengagumi Istana Negara yang anggun. Sorenya naik Kereta Api dari Stasiun Gambir ke Yogyakarta.
Bayangan itu kalau mau diwujudkan, akan tepat bila melakukan studi banding ke kawasan Shinsaibashi Osaka.
Usai mengikuti Tombori River Cruise, kami ikut hiruk pikuk kerumunan menerobos lorong pertokoan Shinsaibashi.
Di jembatan gerbang jalan, dua pemuda Jepang handsome berkaraoke. Sambil berjualan CD rekaman mereka. Lagu nya enak, suaranya cukup bagus. Sayang berbahasa Jepang. Tidak jadi beli.