Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Aneka Ragam Nuansa di Jepang, Catatan Perjalanan 3

8 Mei 2019   18:32 Diperbarui: 8 Mei 2019   18:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kami menyeberang jembatan utama melintasi parit pertahanan. Sampai di Gerbang utama Kastil. Gerbang pintu dari kayu tinggi tebal ini dilapisi besi. Berupa ratusan sekrup sekrup yang ditanam di permukaan daun gerbang. Sekrup sekrup ini adalah penahan benturan palu, panah, peluru maupun benda keras lainnya.

Memasuki gerbang utama, kami dihadang batu raksasa. Batu solid utuh sangat besar. Rupanya Benteng ini memiliki pertahanan rangkap. Pertama adalah Parit penuh air. Kedua Benteng batu pertama, dan pertahanan ke tiga adalah Benteng batu lapis ke dua. Mungkin peperangan jaman dulu memang sangat brutal, genting dan seram.

Berbelok kanan sejajar batu besar lalu belok kiri, sampailah kami di pelataran utama Kastil. Di depan kami menjulang tinggi Kastil Osaka yang bersejarah. Konon bertingkat tujuh. Kini Kastil itu difungsikan sebagai Museum dan Perpustakaan.

Kastil ini dibangun oleh Hideyoshi Toyotomi di abad 16 M. Yang kemudian dihancurkan oleh Tokugawa Ieyasu, mantan bawahan dan sahabatnya. Saat menyerang keluarga Hideyoshi di Osaka, ketika Hideyoshi telah mangkat. Selanjutnya diatas reruntuhan kastil Hideyoshi dibangun Kastil baru. Dengan bentuk dan gaya bangunan sesuai permintaan Tokugawa.

Kemudian saat Perang Dunia ke dua, Kastil ini runtuh terkena Bom Amerika.

Lalu pada masa damai, akan dibangun kembali Kastil baru diatas reruntuhan. Masyarakat Osaka meminta, agar Kastil baru yang dibangun kembali mengambil bentuk Kastil Hideyoshi sebagai pembangun pertama. Pemerintah menyetujui usulan itu. Kini Kastil yang menjulang di depan itu adalah Kastil baru yang seperti aslinya. Kastil Osaka versi Hideyoshi

Di pelataran Kastil rombongan berfoto bersama dengan latar belakang Kastil. Kemudian waktu bebas.

Menyusuri sudut sudut, mengagumi tamannya yang indah dilengkapi kolam air jernih. Batu batuan, Pagoda batu kelabu menghias sudut kolam jernih. Taman yang sangat Jepang. Bunga Azalea pink, merah bermekaran disana sini. Menjadikan spot untuk back ground berfoto lebih semarak berwarna.

Memandangi dua simbol Singa di puncak Kastil, teringat salah satu novel sejarah karya  Eiji Yoshikawa. Berjudul Taiko, yang Awak baca puluhan tahun silam.

Singa diatas itu adalah simbol dan stempel Hideyoshi. Sedangkan Taiko adalah gelar terakhir yang diterima Hideyoshi.

Cerita sejarah Hideyoshi adalah rangkaian kisah petualangan kaum rendahan yang berjuang mencapai puncak kekuasaan. Melalui kerja keras, kecerdikan, pengabdian, kesetiaan namun juga diwarnai penghianatan dan kegilaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun