Mohon tunggu...
Gigih Mulyono
Gigih Mulyono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peminat Musik

Wiraswasta. Intgr, mulygigih5635

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Aneka Ragam Nuansa di Jepang, Catatan Perjalanan 1

7 Mei 2019   12:05 Diperbarui: 7 Mei 2019   12:15 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri
dokpri
Omotenashi adalah istilah yang menunjukan salah satu nilai Hakiki kehidupan bangsa Jepang. Omotenashi berarti melayani sepenuh hati dengan keramah tamahan asli, bukan sekedar basa basi.Melayani sepenuh hati, menjadi irama dan langgam tindak tanduk sehari hari orang Jepang. Yaitu menjadi insan berguna dan bermartabat. Melalui kata kata, gestur tubuh dan tindakan kepada orang lain. Barangkali juga Niat. Dengan jalan menggali anugerah potensi terbaik, dari dalam diri setiap orang untuk didedikasikan  kepada lingkungannya.

Wisdom diatas adalah rangkuman penjelasan Kentaro Ong, tentang gaya hidup masyarakat di Negeri Sakura ini.

Kentaro menjadi Pemandu wisata kami selama tur tujuh hari di negeri Matahari terbit. Ken Orang asli kota Penang Malaysia, berusia 50 an. Roman wajahnya sudah mirip orang Jepang. Mungkin karena 20 tahun lebih mukim di negeri ini.

Tata Nilai melayani  itu menjadi Budaya sehari hari. Terbukti ketika kita di Jepang bersua dan merasakan cara kerja Sopir, pelayan toko, crew Kereta Api. Atau menatap heran, ketika melihat karyawan Hotel melepas keberangkatan Bus tamu. Petugas hotel itu membungkuk takzim dan lama ke arah Bus yang mulai melaju meninggalkan hotel.

Salah satu ukuran utama pembuktian dari budaya melayani dengan hati itu, adalah bagaimana mereka mengelola Toilet Umum dan Kamar mandi.

Bisa dibilang, Jepang adalah sorga bagi pengguna toilet dan Kamar mandi. Toilet umum di semua sudut Jepang itu fungsional, nyaman, komplit, bersih, rapi dan tidak bau pesing.  Gratis tak berbayar lagi. Salut, Toilet di Jepang memang jempol

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Tujuh hari tur di Jepang seperti masuk ke dalam Super Market Kehidupan. Melihat peninggalan dan mendengarkan berbagai kisah menarik. Dari cerita pelarian yang membawa berkah. Perjuangan,  kejayaan, perpecahan, perebutan kekuasaan, kehancuran, kebangkitan kembali, kolaborasi, pelayanan, inovasi, ketekunan. Juga Era kemakmuran serta periode kesenduan. Saat menghadapi kerasnya kenyataan, menjadi pihak yang kalah di Perang Dunia ll.Mengagumi peninggalan sejarah, budaya, keindahan Alam dan juga Dunia modern serta menikmati kulinernya yang lezat.Menyaksikan kagum, bagaimana praktik kehidupan sehari hari perilaku orang Jepang mentaati Hukum dan peraturan. Sebagai pedoman dan panduan dalam bermasyarakat.

Dengan pesawat Garuda Indonesia, kami mendarat di Osaka. Kota terpadat ke tiga di Jepang. Dan mengawali tur di kota ini. Mengunjungi Kuil kepintaran. Mengagumi Kastil megah dan indah yang dibentengi tembok batu kuat  gagah. Serta dikelilingi kolam air di luarnya. Kastil yang dibangun di era Hideyoshi Toyotomi, Sang penguasa dan pemersatu Jepang kuno. Lalu sore hari Cruising Sungai. Cruising di kawasan belanja Shinsaibashi dalam naungan jajaran bangungan bangunan futuristik.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Hari berikutnya menuju ke Kyoto, Ibukota lama. Menjajal naik Kereta-api cepat dan nyaman. Berkecepatan 250 Km per jam, Shinkansen. Mendaki dan menikmati Kuil kuil Sakral indah nan ramai di ketinggian kota.Dari Kyoto rombongan meneruskan perjalanan ke desa tradisional cantik nan unik Shirakawago. Terletak di suatu lembah bukit, berbatasan dengan sungai lebar yang harus kami seberangi.Hari berikut berlanjut tur ke Alpine Route. Menanjaki gunung, naik berbagai jenis kendaraan. Di puncak Gunung Tateyama berjalan menapaki Ice wall, dinding tumpukan salju putih yang spektakuler. Dinding Es yang panjang dengan tinggi puluhan meter.

Hari berikutnya, penjelajahan dilanjutkan di sekitar Gunung suci Fujiyama. Menyaksikan puncaknya yang Anggun dan ber Salju. Dilanjutkan mengarungi pesta bunga Shibazakura di lembah. Sakura rumput yang menghampar bermekaran warna warni. Shibazakura mekar kurang lebih hanya sepuluh hari dalam satu tahun. Kami beruntung dapat menikmati festival bunga ini.

Perjalanan di Jepang akan diakhiri dengan mengunjungi Ibukota Jepang baru, Tokyo. Kunjungan kami ke Tokyo bersamaan dengan hari penobatan. Saat penyerahan kekuasaan Kaisar ke 125 Akihito  kepada putranya. Kaisar ke 126, Naruhito.

1. Osaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun