Jorge Chaves adalah salah satu peserta lomba ini. Pria berumur 23 tahun ini mulai tinggal landas dari kota Brig. Udara cerah di kota Brig pada tanggal 23 bulan September 1910 Â itu.
Dengan nyali besar Jorge terbang dengan model pesawat kala itu. Jorge berhasil melewati celah di pegunungan Alpen perbatasan Swiss Itali.
Namun Malang tak dapat ditolak. Sebelum mendarat di Wilayah Itali, angin keras menghantam sayap pesawat Jorge.Terjadi crash, hard landing dan Jorge terluka parah. Selang empat hari dirawat Jorge tidak bisa diselamatkan. Penerbang belia itu meninggal dunia.
Sebelum meninggal Jorge membisikkan kata kata kepada temannya. Kata kata itu menjadi penyemangat untuk perkembangan dunia penerbangan ke masa depan. Kata kata itu adalah, Higher... always higher.
Di pagi yang masih sepi dan dingin itu, kami berdiri di depan patung Jorge. Patung Jorge yang bersayap diabadikan di salah satu sudut Square kota Brig. Menjadi simbol, inspirasi untuk kemajuan dunia Aeronautika.
Kota dengan style Itali ini adalah salah satu Heritage Swiss. Kota cantik yang dikelilingi gunung gunung. Pagi ini kami berjalan kaki berkeliling kota yang masih sepi dan bersuhu minus satu. Lorong lorong cantik dengan tembok tembok tinggi bercat warna warni model Itali, menjadi penyemangat  untuk tetap berjalan menyusuri. Walau udara dingin tak mau kompromi.
Hampir pukul sepuluh. Rombongan menuju ke stasiun Brig. Bersiap siap menyambut Glacier Express, Kereta Api kaca Panoramik menuju lautan Salju Andermatt.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H