Baru- baru ini seantero negeri tengah digegerkan oleh fenomena boneka arwah. Banyak pesohor tanah air yang tengah gandrung dengan fenomena tersebut. Bahkan beberapa orang memperlakukan boneka-boneka tersebut layaknya bayi manusia. Seperti berpakaian layaknya bayi, diberi makan walaupun sebenarnya tidak bisa makan. Bahkan ada yang royal mengeluarkan budget banyak untuk membayar baby sitter.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada pesohor kita? Bermain boneka biasanya dilakukan oleh anak balita. Mereka akan memperlakukan boneka mainannya layaknya bayi manusia. Seperti mengajak komunikasi dan bermain bersama. Hal ini adalah wajar.Â
Mengingat bermain merupakan cara balita untuk mengasah kemampuannya baik verbal maupun social. Akan tetapi akan terasa aneh jika bermain boneka dilakukan oleh para orang dewasa tanpa ada tujuan untuk latihan maupun peragaan yang notabene tidak sedang bermain dengan anak-anak.
Fenomena boneka arwah ini tentu meresahkan bagi kesehatan mental masyarakat. Terutama bagi mereka yang sampai menganggap boneka tersebut sebagai anaknya sendiri. Sampai-sampai orang lain menyentuhnya pun tidak boleh. Berarti mereka sudah terlibat secara emosional dalam mentreatmen boneka tersebut.
Ketertarikan orang pada boneka arwah biasanya dikarenakan kesepian atau mencari perhatian public. Oleh karena itu, hubungan yang harmonis dan hangat dalam keluarga sangat diperlukan. Selain itu, mencari circle hubungan persahabatan yang positif sangat dianjurkan. Agar kita tidak terjebak dalam spirit doll maupun bahaya halusinasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H