Mohon tunggu...
MULYATI
MULYATI Mohon Tunggu... Guru - ASN

menulis adalah menciptakan ruang untuk mencurahkan segala ekspresi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ibu

13 Maret 2019   00:35 Diperbarui: 13 Maret 2019   00:36 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di kala malam tiada berbintang

Kabut hitam pun luas membentang

Dimana sinar rembulan enggan bertandang

Menyembunyikan diri dalam peraduan

Hanya ada satu bintang yang tiada pernah padam

Satu pelita yang sanggup menyinari berjam-jam

Menghibur dalam gulita

Menemani dalam hampa

Di kala hari tiada bermentari

Mungkin gerhana tengah terjadi

Awan tebal pun menyelimuti

Maka kuhanya punya satu yang pasti

Pelita sang ibu yang tiada bertepi

Di kala hujan mengguyur bumi

Terarak halilintar berulang kali

Gemuruhnya mmekakkan telinga pertiwi

Membuat gundah tiada berperi

Hanya satu yang slalu menenangkan hati

Pelukan ibu yang penuh cinta kasih

Purworejo, 13 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun