Hangatnya mentari dari ufuk timur
Menyentuh relung kalbu
Mengantar warga kota
Bergegas menyingsingkan baju
Di antara damainya riuh burung berkicau
Di antara riang gembira menyambut hari
Di antara kesibukan ibadah misa pagi
Terekskusi aksi yang tak berperi
Mereka yang tak lagi peduli
Mereka yang tak lagi bernurani
Tertutup mata telinga pun tuli
Bersigap gagah menjemput mati
Boom...
Seketika damainya kicauan burung terbungkam
Seketika keriangan itu hilang
Seketika kemilau sang mentari lenyap
Surabaya terkepung asap
Bersimbah darah
Bergelimpangan terpecah belah
Lihatlah, lihat
Radikalisme yang kau genggam erat
Membunuh nyawa dengan jahat
Lihatlah
Surabaya pilu menangis darah
Penuh trauma dan ketakutan
Lihatlah lihat
Surabaya kini teramat sendu
Purworejo, 14052018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H