Antusias tersebut terlihat dari komentar peserta di sesi refleksi.
"Menyenangkan! Akhirnya saya paham tentang etika guru merdeka belajar." (Maya Anggreani)
"Saya jadi tahu tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi dilema etik. Seru! (Julanita Saleh)
"Siap mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di pelatihan ini dan mengimbaskan ke teman-teman guru lainnya." (Maharani Mohamad)
"Saya siap meluruskan miskonsepsi pada diri saya dan teman-teman guru!" (Ummi Kalsum Siregar)
"Saya sedikit kecewa ketika di hari kedua tidak bisa ikut." (Ningsih Daud, salah satu guru yang ikut sosialisasi kode etik guru)
Pada akhir sesi, peserta masih antusias menyelesaikan tugas individu meski sudah melewati waktu yang sudah disepakati. Narsumber harus menutup kegiatan pelatihan meski sebagian peserta masih rais hand karena penasaran.
"Diskusi bisa kita lanjutkan di group, ya, Bapak Ibu!" pungkas Pak Kumar sebelum mengucapkan salam.
Meski kegiatan pelatihan sudah berakhir, diskusi masih ramai di group dalam penyelesaian tugas akhir. Menuliskan pengalaman dilema etik kemudian menerapkan langkah-langkah dalam pengambilan keputusan sesuai kode etik yang sudah diterima dalam pelatihan selama dua hari, itu hal yang paling seru.
Peserta merasa lega ketika berhasil menyelesaikan tugas akhir, dan siap aksi untuk mengaplikasikan serta mengimbaskan ke teman-teman guru lainnya apa yang sudah diperoleh dalam pelatihan kode etik guru merdeka belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H