Pagi hari di CFD Dago, 19 November 2017 itu terasa berbeda, ketika pertama kalinya saya asik untuk ikutan aerobik sepagi ini. Jarang sekali saya datang ke keramaian untuk langsung ikutan dengan semangat 45 mengikuti senam sambil diperhatikan oleh banyak orang yang baru datang ke Car Free Day yang rutin diadakan tiap minggu pagi itu.
Saya jarang datang ke CFD Dago. Mungkin dalam setahun, hanya  satu atau dua kali. Tapi CFD kali ini berbeda karena saya bisa datang pagi sekali untuk ikut senam aerobik bersama puluhan orang. Meski badan bongsor, tak apa, yang penting ada niat untuk bergerak. Cek video berikutuntuk lihat suasana senamnyaÂ
Kedatangan saya tidak hanya untuk mengikuti senam, makan, lantas pulang. Kalau cuman itu, saya tinggal mengikuti aerobik di dekat rumah saya.
Tujuan utama saya datang adalah penasaran dengan kampanye yang diadakan oleh BALITBANG PUPR (Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat) di CFD Dago ini.
Aerobik yang saya ikuti ini tidak lain dan tidak bukan diselenggarakan oleh Balitbang PUPR. Aerobik adalah kegiatan pembuka. Karena acara intinya adalah mengkampanyekan program-program Balitbang PUPR yang berkaitan dengan pengelolaan aspal plastik, jalan hijau, sampah, dan banjir.
Kampanye itu dimulai ketika sesudah aerobik, Herry Vaza, Sekretaris Balitbang memberikan sambutan kepada pengunjung (dalam hal ini warga kota Bandung) terkait  produk seputar banjir, sampah dan teknologi pengolah sampah khususnya limbah plastik kresek yang kemudian baru saya tahu ternyata bisa dijadikan aspal untuk jalan.
Menurut Pak Herry Vaza, sampah pada dasarnya bisa diolah dengan 3 cara yakni sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Hanya saja, sampah plastik warna hitam adalah sampah plastik yang tidak laku. Ujung-ujungnya sampah semacam ini dibuang ke laut.
Nah, agar terhindar dari hal tersebut, Balitbang PUPR memiliki program utuk mengubah sampah plastik hitam menjadi aspal. Program tersebut dinamakan Teknologi Pemanfaatan Limbah Plastik.
Tentu saja program dari Balitbang PUPR tidak hanya itu. Meningat slot waktu Pak Herry Vaza hanya sebentar, saya kemudian mencari tahu lebih lanjut tentang program apa saja yang digalakan oleh Balitbang PUPR.
Sekitar area Balitbang PUPR di CFD Dago tersedia informasi berupa infografis yang dipajang seperti layaknya pameran foto. Tujuan adanya foto stand ini jelas untuk meningkatan awarness warga kota Bandung terhadap inovasi teknologi yang dicanangkan oleh  peranan Balitbang PUPR.
Beberapa program berupa inovasi teknologi dari Balitbang PUPR ini antara lain sebagai berikut.
1. Teknologi Pemanfaatan Limbah Plastik
Sudah disebutkan sebelumnya jika limbah plastik hitam tidak dimanfaatkan sehingga menumpuk. Tercatat ada sekitar 3,32 juta metrik ton plastik di Indonesia yang belum dikelola dengan baik. Tercatat sekitar 0,48 sampai 1,29 juta metrik ton dibuang ke laut.
Sampah plastik yang tidak dimanfaatkan tersebut kemudian dikelola untuk menjadi aspal. Hal ini dilatarbelakangi karena campuran aspal dimodifikasi dengan polimer. Dan Plastik adalah salah satu polimer yang jarang dimanfaatkan.
Penggunaan limbah plastik ini pun akan membuat  umur layan jalan jadi meningkat. Sebabnya, limbah plastik mampu meningkatkan stabilitas dan kekuatan dari campuran aspal.Â
Pemanfaatan Sampah Plastik Untuk Jalan, Sumber Gambar : http://pu.go.id/berita/12739/Teknologi-Aspal-Plastik-Litbang-PUPR-Ampuh-Mengurangi-Pencemaran-Limbah-Plastik
2. RISHA
Risha  adalah rumah layak huni yang terjangkau dengan proses bangunan rumah yang bisa selesai hanya dalam satu hari.  Proses yang cepat ini karena RISHA dibangun dengan komponen yang fleksibel penggunaannya. Bahkan, proses pembangunan rumahnya bisa dilakukan oleh tiga orang saja.
RISHA saat ini sudah memiliki 67 aplikator dan sudah diterapkan pada lebih dari 10.000 unit di Aceh. Keunggulan RISHA antara lain adalah lebih cepat, lebih murah, lebih ramah lingkungan, dan yang paling penting lebih tahan gempa.
3. Â Ecotech Garden
Ecotech Garden merupakan teknologi pengolahan air selokan yang memanfaatkan tanaman hias air. Manfaat dari teknologi hasil Puslitbang Sumber Daya Air ini adalah peningkatan estetika lingkungan, menurunkan bau, serta menurunkan BOD.
Sumber: http://litbang.pu.go.id/litbang
4. Green Pedestrian
Green Pedestrian dibangun dengan tujuan untuk menyediakan fasilitas pejalan kaki dengan konsep kota hijau sehingga daerah pedestarian tersebut bisa disebut  Walkability.
Walkability dalam hal ini adalah dukungan keseluruhan untuk pejalan kaki dengan memperhitungkan konektivitas jalan, kondisi jalan, pola penggunaan lahan, serta kenyamanan saat berjalan.
5. ABDULAH
ABDULAH adalah Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan. Sama seperti Ecotech Garden, teknologi ini juga dikembangkan oleh Puslitbang Sumber Daya Air. Teknologi ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air wudhu dengan memanfaatkan air hujan yang yang kemudian bisa dipakai secara berulang-ulang.
6. ABSAH
ABSAH adalah Akuifer Buatan Simpanan Air Hujan. Teknologi ini dapat menyerupai aliran air yang terjadi di alam. Fungsinya ditujukan untuk penyediaan air baku mandiri, yang bisa diterapkan terlepas dari penyediaan air dari PDAM.
Saya melihat banyak warga Bandung yang terlibat untuk mendapatkan hadiah. Beberapa ditanya soal yang terkait dengan program Balitbang PUPR. Tidak hanya itu, terdapat juga photostand yang bisa digunakan untuk pamer di media sosial. Tentu saja saya juga tidak melewatkan untuk berfoto menggunakan photostand ini.
Disclaimer:
Foto dan video yagn tak tercantum sumber adalah dokumentasi prbadi penulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H