Mohon tunggu...
Hilman Mulya Nugraha
Hilman Mulya Nugraha Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Coba menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Serunya Terlibat dalam Kampanye Program Balitbang PUPR di CFD Bandung

6 Desember 2017   10:27 Diperbarui: 6 Desember 2017   15:58 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh RISHA, Sumber: http://eproduklitbang.pu.go.id/risha/

Pagi hari di CFD Dago, 19 November 2017 itu terasa berbeda, ketika pertama kalinya saya asik untuk ikutan aerobik sepagi ini. Jarang sekali saya datang ke keramaian untuk langsung ikutan dengan semangat 45 mengikuti senam sambil diperhatikan oleh banyak orang yang baru datang ke Car Free Day yang rutin diadakan tiap minggu pagi itu.

Saya jarang datang ke CFD Dago. Mungkin dalam setahun, hanya  satu atau dua kali. Tapi CFD kali ini berbeda karena saya bisa datang pagi sekali untuk ikut senam aerobik bersama puluhan orang. Meski badan bongsor, tak apa, yang penting ada niat untuk bergerak. Cek video berikutuntuk lihat suasana senamnya 

Kedatangan saya tidak hanya untuk mengikuti senam, makan, lantas pulang. Kalau cuman itu, saya tinggal mengikuti aerobik di dekat rumah saya.

Tujuan utama saya datang adalah penasaran dengan kampanye yang diadakan oleh BALITBANG PUPR (Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat) di CFD Dago ini.

Aerobik yang saya ikuti ini tidak lain dan tidak bukan diselenggarakan oleh Balitbang PUPR. Aerobik adalah kegiatan pembuka. Karena acara intinya adalah mengkampanyekan program-program Balitbang PUPR yang berkaitan dengan pengelolaan aspal plastik, jalan hijau, sampah, dan banjir.

Kampanye itu dimulai ketika sesudah aerobik, Herry Vaza, Sekretaris Balitbang memberikan sambutan kepada pengunjung (dalam hal ini warga kota Bandung) terkait   produk seputar banjir, sampah dan teknologi pengolah sampah khususnya limbah plastik kresek yang kemudian baru saya tahu ternyata bisa dijadikan aspal untuk jalan.

Menurut Pak Herry Vaza, sampah pada dasarnya bisa diolah dengan 3 cara yakni sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle). Hanya saja, sampah plastik warna hitam adalah sampah plastik yang tidak laku. Ujung-ujungnya sampah semacam ini dibuang ke laut.

Pak Harry Vaza Bicara Soal Penggunaan Sampah Plastik
Pak Harry Vaza Bicara Soal Penggunaan Sampah Plastik
Masih menurut Pak Herry, pada 2018 diperkirakan laut memiliki kapasitas 1 kilogram sampah berbanding 3 kilogram ikan. Diperkirakan pada 2025 ada kemungkinan tiap 1 kilogram sampah berbading dengan 1 kilogram ikan, itu berarti kapasitas ikan di laut berkurang.

Nah, agar terhindar dari hal tersebut, Balitbang PUPR memiliki program utuk mengubah sampah plastik hitam menjadi aspal. Program tersebut dinamakan Teknologi Pemanfaatan Limbah Plastik.

24826249-10212367266430269-390376448-o-5a2759f5454802409122d062.jpg
24826249-10212367266430269-390376448-o-5a2759f5454802409122d062.jpg

Tentu saja program dari Balitbang PUPR tidak hanya itu. Meningat slot waktu Pak Herry Vaza hanya sebentar, saya kemudian mencari tahu lebih lanjut tentang program apa saja yang digalakan oleh Balitbang PUPR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun