Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wisuda Ibu

4 September 2021   10:05 Diperbarui: 4 September 2021   10:13 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami yang duduk tercenung di kursi tunggu menghambur ke arahnya.

"Bagaimana Ibu, Bu dokter?" Kutanya.

"Mohon maaf, Pak. Sampean dan Bapak yang sabar, yang ikhlas. Kondisi Ibu tidak stabil. Cuma memang operasi sudah selesai. Namun sekarang ibu koma."

"Ya Allah... Astaghfirullahal adzim. Astaghfirullahal adzim."

"Kenapa Pak Nur? Kenapa?" Mas Adi yang duduk di sebelahku kepo.

"Ibuku, Mas. Ibuku."

"Kenapa Pak?"

Tak kujawab Adi. Aku bergegas lari keluar gedung. Ragaku di acara wisuda kampus namun jiwaku di RSUD kabupaten, tempat pagi ini ibu menjalani operasi.

Sampai di taman depan gedung aku duduk berteman air mancar yang gemericik. Hiruk pikuk manusia seperti fatamorgana. Aku merasa di padang pasir kini. Kuteleponi Ayah. Tidak aktif. Kuteleponi Sahram. Sibuk.

Ya Allah. Bagaimana operasi Ibu. Kacau hati dan otakku.

Kuteleponi Hani, istriku. Kusampaikan resahku. Dia bilang aku harus sabar dan jangan putus dzikir dan doa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun