Anda tidak membimbing anak Anda membaca doa sebelum tidur? Itu adalah stadium awal kegagalan Anda menjadi orangtua. Anda tak pernah perhatian pada setiap aspek bekehidupan pada anak-anak Anda? Sudah jelas itu masuk stadium lanjut kebangkrutan nilai Anda sebagai orangtua. Gagal Anda menjadi orangtua.
Mari evaluasi diri. Seberapa sering anak tertidur di depan TV atau kelelahan bermain gadget daripada terlelap dipangkuan Ayah Bunda setelah dibimbing berdoa? Lebih-lebih tidur Ananda dihantarkan dengan cerita inspirasi tokoh teladan atau dongeng penggugah jiwa Ananda menjelang tidurnya.
Jika ternyata Ananda lebih sering kelelehan lalu terlelap tidur di depan TV atau memegang gadget, berarti Anda telah gagal menjadi otangtua.
Selain doa tidur, doa sebelum makan? Sebelum belajar? Doa mandi? Dan semacamnya. Sudah Anda bimbing wahai orangtua?
Mari berbenah. Bersama-sama dan saling ingat-mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
Wahai Ayah Bunda, jangan abai dalam mendidik dan membimbing putra-putrinya. Bersusahpayahlah demi anak. Demi masa depan gemilangnya.
Orangtua mendidik anak tujuannya harus tingkat tinggi. Anak harus diproyeksikan menjadi manusia unggul dan posisinya beberapa langkah lebih gemilang dari kondisi orangtuanya saat ini. Bila proyeksi anak akan dibentuk sama dengan kita (orangtua) hari ini, atau Anda memasang target minimal dalam mendidik Anak, sudah gagal Anda menjadi orangtua. Apalagi yang tak punya proyeksi apapun. Celaka Anda.
Anak harus jauh lebih baik dari kita orangtuanya. Lebih lembut hatinya, lebih cerdas, lebih luwes, lebih sabar, lebih taat kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, lebih luas koneksi persahabatannya, lebih tinggi wawasannya, lebih banyak kebermanfaatannya untuk umat bangsa dan negara, serta keunggulan-keunggulan lainnya.
Mendidik anak kalau ala kadarnya akan terwujud masa depan anak yang ala kadarnya. Tapi bila mendidik dengan sepenuh jiwa, dengan luar biasa, maka anak akan tumbuh dan berkembang menjadi manusia luar biasa pula.
Orangtua harus menjadi uswatun hasanah, suri tauladan mulia. Yang sehat hati dan sehat badannya setiap saat setiap hari. Selalu ceria dan selalu menginspirasi anak. Orangtua harus jadi panutan. Jadi idola anak. Adanya disayang tiadanya dirindukan.
Orangtua harus mengajak serta anak-anaknya beribadah (berTuhan). Ajak mereka ke tempat ibadah. Ke masjid atau ke tempat ibadah lainnya sesuai agama kepercayaan masing-masing. Agama anak harus beres sejak dini dan sejak di rumah. Tunjukkan cara beriman dan bertaqwa kepada Tuhan. Bukan sebaliknya, menunjukkan kepada kemaksiatan.