Mohon tunggu...
mulyanto
mulyanto Mohon Tunggu... Administrasi - belajar sepanjang hayat

Saya anak petani dan saya bangga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menyelisik Islam Berkemajuannya Muhammadiyah

25 April 2016   09:20 Diperbarui: 2 Januari 2018   06:49 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena Kyai Dahlan dianggap sukses memberi pengenalan pelajaran agama Islam di sekolah Belanda itu, lalu Kyai diberi kesempatan untuk terus menjadi guru agama di sekolah itu. Hingga suatu ketika ada beberapa murid Hoofden School menyatakan akan belajar di Madrasah Diniyah Ibtidaiyah yang didirikan Kyai Dahlan di rumahnya. Tampaknya, banyak murid sekolah Belanda itu kagum dengan kepandaian Kyai Dahlan dalam hal agama.

Perjalanan dakwah Kyai Dahlan bukan dimulai dari situ. Sejak masa muda ia telah berkomitmen untuk bisa mencerdaskan kehidupan masyarakat yang ada di lingkungannya. Kyai melihat, di lingkungannya yang memang tengah dijajah Belanda, tak hanya bodoh, tapi juga terbelakang lantaran terhanyut dalam praktik agama yang sesat. Berperilaku TBC (tahayul, bid’ah dan churafat).

Adapun, tahayul diartikan tindakan atau sikap yang memeprcayai segala sesuatu yang dikhayal-khayalkan oleh manusia. Contoh mempercayai adanya hari baik dan hari tidak baik, mempercayai angka-angka keramat, dan seterusnya. Padahal semua itu hanyalah imajinasi manusia. Bid’ah, yaitu mengada-ada dalam  perkara ibadah yang tidak ada contoh  dari Nabi Muhammad SAW. Contoh, bacaan sholawatan bikinan, konsep dzikiran yang diracik dari hasil kreasi orang (bukan tuntunan Nabi), tahlilan, dan lain sebagainya. Sedangkan, Churafat (Khurafat) adalah kepercayaan atau keyakinan kepada sesuatu perkara yang menyalahi ajaran Islam. Misalnya, meyakini kuburan orang shalih dapat memberikan berkah, memuja atau memohon kepada makhluk halus (jin), meyakini sebuah benda tongkat, keris, dan batu dapat menyelamatkan dirinya, serta kepercayaan sejenisnya.

Fenomena itu yang mendorong Kyai Dahlan matimatian untuk memberantas kebodohan dan TBC di lingkungannya. Meskipun sepanjang perjuangannya ia dicaci maki bahkan diolok-olok sebagai orang gila. Bahkan ada yang menuduhnya kyai kafir lantaran sudah meniru-niru bangsa Belanda yang Kristen, mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh Budi Utomo yang kebanyakan dari golongan priyayi, dan bermacam-macam tuduhan lain. Namun ia berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan Islam di tanah air.

Dengan keteguhan hati Kyai Dahlan dan dengan kerja kerasnya, ia belajar banyak ilmu pengetahuan agama dan umum, menjadi guru di sekolah asing, lalu mengambil sisi positifnya untuk diterapkan di sekolah yang dia dirikan. Alhasil, sekolah yang didirkan berkembang pesat. Patut diakui, keberhasilan itu semua berangkat dari semangat gerakan Muham-madiyah yang ia dirikan. Gerakan ini berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Dengan cakupan, me-nampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

Singkatnya, Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan dalam memurnikan ajaran Islam yang menurut angga-pannya masih banyak tercampur baur dengan TBC. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah. Sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan Yogyakarta. Sedangkan  Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah khusus Perempuan di Suronatan Yogyakarta.

Hingga saat ini semangat Kyai Dahlan masih dapat dirasakan karena perjuangannya mampu memberi cahaya terang dalam dunia pendidikan dan pencerdasan kehidupan bangsa. Itu semua berkat didi-rikannya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang ter-sebar hingga ke pelosok negeri.

Semangat mendirikan amal usaha Muhammadiyah (AUM) berupa sekolah dari tingkat bawah, play group hingga perguruan tinggi itulah yang menjadi semangat pencerahan ala Muhammadiyah. Disadari, perjuangan sang pendiri Kyai Dahlan amatlah berat pada masa awal.  Sampai-sampai seluruh harta dan pendapatannya dari hasil berdagang batik diwakafkan untuk menghidupi langgar (mushalla) dan sekolah/madrasah yang ia dirikan. Tujuannya tidak lain untuk mengentas kebodohan dan memberi kehidupan yang cerah bagi murid-murid dan putra-putri bangsa Indonesia di masa mendatang.

Adapun Tujuan Pendidikan Muhammadiyah secara umum yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Muham-madiyah  adalah bentuk komitmen pendirian dari sekolah Muhammadiyah. Tujuan pendidikan Muham-madiyah itu adalah mengusahakan terbentuknya pelajar muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, cinta tanah air, berguna bagi bangsa dan Negara. Tujuan ini me-rupakan bagian dari tujuan utama didirikannya Persyarikatan ini, yakni terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Singkatnya, Muhammadiyah dengan AUM-nya berupa pendidikan membawa misi mulia. Yakni untuk membentuk anak didik yang cemerlang, berprestasi dan ber-akhlaqul karimah. Semoga para pelajar Mu-hammadiyah benar-benar mampu menjadi generasi yang berprestasi dan berbudi pekerti, sehingga berguna untuk kemajuan agama, bangsa dan negara Indonesia di masa depan. Amin. (mulyanto, novelis)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun