Mohon tunggu...
mulyani mulya
mulyani mulya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

fokus pada konten dengan topik agribisinis, pemasaran, dan perilaku konsumen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harga BBM Naik: Solusikah? Dari Sudut Pandang Ekonomi, Bisnis, dan Keteknikan

28 Juni 2024   18:22 Diperbarui: 28 Juni 2024   18:28 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Mulyani, S.E., M.Si dan Prisca Nurmala Sari, S.E., M.Si

Program Studi Bisnis dan Manajemen Ritel (BMR) yang ada di Politeknik Digital Boash Indonesia (PDBI) Bogor mengadakan suatu kegiatan rutin bernama Kajian Ilmiah dengan tema "Harga BBM Naik : Solusikah?" dari sudut pandang ekonomi, bisnis, dan keteknikan pada tanggal 22 September 2022 di Meeting Room kampus PDBI. Kajian Ilmiah tersebut diisi oleh beberapa Narasumber yang merupakan Dosen di PDBI diantaranya Rinto Hindroyuwono, S.T., M.T, Prisca Nurmala Sari, S.E, M.Si, dan Mulyani, S.E., M.Si serta dipandu Moderator yaitu Deden Sulaeman A., S.T., M.T. Kegiatan ini mengangkat suatu issue yang sedang banyak dibahas di mana adanya kenaikan Harga BBM yang ditetapkan oleh Pemerintah pada akhir tahun 2022. Adanya kebijakan terkait kenaikan BBM tersebut ternyata tidak semua diterima oleh masyarakat karena dinilai memberatkan sebagai seorang konsumen BBM, terutama bagi pelaku usaha.

Setiap Narasumber menyampaikan materi yang berbeda sesuai kepakarannya masing-masing yang berkaitan dengan tema utama yang diangkat. Kajian yang dibahas mulai dari segi proses produksi minyak mentah dan bahan bakar, segi makroekonomi, dan segi mikroekonomi secara komprehensif. Kegiatan berjalan dengan lancar dan disambut antusias oleh para peserta yang hadir di meeting room. Kondisi lebih aktif lagi pada saat sesi diskusi dimulai dengan para Narasumber yang terbagi menjadi beberapa sesi diskusi. Peserta yang hadir pun beragam mulai dari Dosen, Mahasiswa, Siswa, dan Undangan lainnya.

Harga minyak mentah ditentukan dari pasokan (supply) dan permintaan (demand) serta biaya produksi. Pasokan minyak mentah pada umumnya dipasok oleh negara-negara anggota OPEC. Jika dilihat dari data Statistical Review of World Energy (2021), jumlah pasokan minyak mentah cenderung menurun, sedangkan jumlah permintaan minyak dunia juga cenderung menurun dari tahun 2019. Oleh karena jumlah pasokan minyak menurun, hal tersebut membuat harga minyak mentah meningkat dari tahun 2020. Hal tersebut diintegrasikan dengan pergerakan harga minyak mentah di Indonesia. Harga minyak mentah dunia yang meningkat membuat Pemerintah Indonesia menjadi merasa terbebani sehingga Pemerintah Indonesia ingin menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak).

Kenaikan harga BBM akan dapat menyebabkan inflasi di Indonesia. Inflasi menyebabkan harga barang-barang naik sehingga daya beli masyarakat turun dan tingkat konsumsi masyarakat turun. Hal tersebut membuat tingkat kelaparan dan pengangguran naik sehingga angka kemiskinan naik. Turunnya tingkat konsumsi di Indonesia akan membuat nilai GDP Indonesia menurun. Melihat dampak kenaikan harga BBM di Indonesia yang merugikan sendiri, tentu saja perlu rekomendasi atas hasil kajian ilmiah, yaitu dalam bentuk policy brief.

Kajian ilmiah diakhiri dengan rekomendasi strategis yang mampu menjadi alternatif terhadap kondisi naiknya harga BBM. Melalui diskusi di Kajian Ilmiah ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk sharing terhadap issue yang ada. Policy brief hasil kajian ilmiah dampak kenaikan harga BBM, antara lain :

  • Memberlakukan strata (lapisan) untuk nilai pajak kendaraan mobil sesuai harga belinya.
  • Memberlakukan strata (lapisan) harga BBM yang ditetapkan sesuai dengan jenis kendaraannya. Contoh: satu jenis bensin memiliki beberapa harga atau beberapa jenis bensin memiliki harga masing-masing.
  • Perbaikan mekanisme pembelian BBM bersubsidi disertai adanya kriteria yang disesuaikan melalui aplikasi mypertamina.
  • Tidak lagi mengadakan bansos karena sangat tidak efektif.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun