Anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak pertama, dan anak kedua. seorang ayah yang telah lama mengalami masalah penggunaan narkoba, khususnya narkotika jenis ganja. Dia pertama kali terlibat dalam penggunaan narkoba saat masih remaja, dan kecanduan ini berlanjut hingga dewasa. Awalnya, dia mencoba menyembunyikan kebiasaannya ini dari keluarganya, tetapi lama kelamaan perilakunya yang semakin tidak terkendali mulai mengkhawatirkan keluarganya.
Keluarga ini sangat terkena dampak penyalahgunaan narkoba. Pengaruhnya dapat dirasakan dalam berbagai bidang kehidupan keluarga, seperti hubungan saudara kandung, kesehatan fisik dan mental, stabilitas keuangan, dan lingkungan sosial. Berikut ini adalah beberapa dampak buruk penggunaan narkoba terhadap sebuah keluarga:
Yang pertama Konflik Keluarga, Penggunaan narkoba seringkali menimbulkan konflik keluarga, yang dapat mengakibatkan perceraian atau perpisahan anggota keluarga. Akibatnya, hubungan antara anggota keluarga lain serta hubungan antara orang tua dan anak mungkin terganggu.
Kedua, Gangguan Kesehatan: Orang yang memakai narkoba mungkin mengalami masalah dengan kesejahteraan fisik dan emosionalnya. Kemampuan anggota keluarga untuk bekerja, berkontribusi secara finansial, dan menjalani hidup sehat mungkin terpengaruh oleh hal ini.
Ketiga, gangguan emosional: Penggunaan narkoba sering kali mengakibatkan perubahan emosi dan perilaku yang mungkin membuat anggota keluarga lainnya merasa takut, cemas, dan frustrasi. Akibatnya, rumah menjadi tidak stabil dan menciptakan rasa tidak nyaman di lingkungan keluarga sendiri.
Keempat, Hilangnya Kepercayaan: Anggota keluarga yang tidak terlibat dalam penggunaan narkoba dapat mengalami penurunan kepercayaan terhadap pengguna narkoba. Hal ini dapat mengikis kemampuan anggota keluarga untuk mempercayai satu sama lain.
Kelima, Permintaan akan Perawatan dan Dukungan: Keluarga dengan anggota keluarga yang menyalahgunakan narkoba mungkin perlu menawarkan dukungan tambahan, baik secara finansial maupun emosional. Seringkali, dibutuhkan lebih banyak dana untuk pengobatan dan rehabilitasi.
Keenam, Stigma sosial: Anggota keluarga pengguna narkoba mungkin mengalami stigma sosial dari lingkungan sekitar. Hal ini dapat menyebabkan isolasi sosial dan peningkatan stres keluarga.
Ketujuh, Penggunaan narkoba dapat menempatkan anggota keluarga pada risiko cedera fisik dan aktivitas kriminal, termasuk keterlibatan dalam situasi berbahaya atau partisipasi dalam aktivitas kriminal.
Sedangkan hal yang bisa dilakukan keluarga dalam menghadapi keluarga yang menggunakan narkoba dalam keluarga adalah Intervensi Keluarga: sang istri, telah mencoba menghadapi suaminya tentang masalahnya, namun seringkali dia menolak bantuan dan merasa tidak perlu pengobatan, Konseling Keluarga anak-anak mengalami stres dan trauma akibat perilaku ayah mereka. Keluarga mencoba mencari bantuan dari seorang konselor keluarga untuk memahami dan mengatasi dampak emosional dari situasi ini, terakhit yaitu Mendukung Ayah Meskipun situasinya sulit, keluarga harus berusaha memberikan dukungan kepada ayah dan mendorongnya untuk mencari bantuan profesional.
Penting untuk diingat bahwa penanganan penyalahgunaan narkoba dalam keluarga memerlukan dukungan, pendidikan, dan perawatan yang tepat. Bantuan profesional seperti konselor, terapis, dan program rehabilitasi dapat membantu individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba untuk pulih, dan juga dapat membantu keluarga dalam mengatasi dampak yang ditimbulkannya. Komunikasi terbuka, dukungan emosional, dan upaya kolaboratif dapat membantu keluarga mengatasi tantangan ini bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H