Mohon tunggu...
Ika Mulya
Ika Mulya Mohon Tunggu... Penulis - Melarung Jejak Kisah

Pemintal Aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Sepenggal Cinta yang Tersesat

16 April 2020   21:08 Diperbarui: 16 April 2020   21:25 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, hanya pada Ryukielah, gejolak rasa yang selama ini dipendam dapat dia tumpah curahkan. Han tidak peduli komentar sumir bernada nyinyir. Yang terpenting bagi pria itu, Ryukie menerima cintanya dan bersedia menjadi kekasih hati. Kali pertama seorang Johansyah memberanikan diri mengekspresikan seluruh perasaan tanpa beban.      

***

"Ah, nggak mungkin cowok macho dan ganteng kayak kamu gini, jomblo! Pasti bokis, deh," ucap Ryukie, setelah mendengar pengakuan Han. "Member klub di sini pasti banyak yang naksir kamu."

Han tersenyum tipis sambil tetap membantu Ryukie melakukan gerakan squat yang benar. Dua tangannya memegangi bahu member baru itu, agar tetap tegap ketika tubuh bergerak ke bawah.

"Hmmm, yang naksir aku emang banyak. Ada juga tante-tante yang pengen aku jadi instruktur pribadinya. Tapi, aku enggak tertarik," jelas Han diiringi lengkung bibir lebih melebar, memperlihatkan barisan gigi yang putih dan rapi.

Ryukie membalas senyum Han dengan tatapan yang tak kalah menawan. Lembut, tetapi menghanyutkan. Membuat pria rupawan itu merelakan diri tenggelam dalam sepasang mata bening di depannya. Terbukti dengan tidak beralih sedetik pun dari memandang iris coklat Ryukie. Seolah baru saja menemukan telaga kehangatan yang sungguh nyaman. Tempat tepat untuk melabuhkan debar-debar rasa yang tak biasa.

"Emang kamu tertariknya sama yang gimana?" tanya Ryukie centil, lalu menghentikan gerakan squat-nya di hitungan kedua belas. Dibantu Han, dia lantas melakukan plank.

"Sama kamu. Swear!" jawab Han, sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya.

"O, my God! Beneran?" Sontak Ryukie mengubah posisi tubuh. Senyum merekah di bibirnya yang dioles lipbalm. Seketika wajahnya pun bersemu merah jambu. "Tapi, ... kamu tau, kan? Hmmm, aku ini ----"

"Yes, aku tahu, kok. Justru karena itulah, ada yang bergetar di sini," potong Han seraya menyambar tangan Ryukie, lalu menempelkan di dadanya yang bidang.

Sejak itu, pada akhir April tahun lalu, Han dan Ryukie mulai memadu kasih. Hanya di awal saja, keduanya menutup-nutupi kisah cinta yang tengah merekah hangat. Tak berselang lama, hampir semua orang di sekitar mereka mengetahui apa yang terjadi di antara dua sejoli itu. Kehidupan metropolitan yang bebas memberi tempat bagi Han dan Ryukie mereguk asmara. Kemesraan bisa terjadi di mana saja. Mereka sama sekali tidak mempedulikan cibiran dan sindiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun