Mohon tunggu...
Ika Mulya
Ika Mulya Mohon Tunggu... Penulis - Melarung Jejak Kisah

Pemintal Aksara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Serial | Percakapan-Percakapan yang Tertinggal (4)

1 April 2020   08:47 Diperbarui: 1 April 2020   08:43 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kau akan hidup hanya dengan bergelimang cinta, bukan harta. Hinaan pasti mendera. Bahkan mungkin tanpa jeda. Sanggupkah?" tanyamu dengan tatapan paling kusuka. Teduh.

Aku belum kehabisan logika, Sayang. Tentu saja ada yang tidak bisa kita tebus dengan cinta. Namun, masih ada bahu untuk memikul beban bersama. Masih ada tangan yang bisa saling genggam, mengalirkan segenap kekuatan. Aku yakin, kita bisa melewati badai terdahsyat sekali pun.

"Love will keep us alive."

Kau senandungkan sebaris lirik lagu kesukaan. Pelan, tetapi jelas terdengar. Menyeret ingatanku pada percakapan pertama kita. Eagle benar, katamu saat itu. Cinta akan membuat kita bertahan hidup.

Kau pun tersenyum.

Pada senyummu itu aku melihat sebuah keyakinan terbit. Memancar terang. Membawa selaksa sukacita kian menjulang, menembus langit harapan.

Masihkah menginginkanku jadi pendampingmu?

Kusuarakan lagi pertanyaan yang sama. Di mana pun, perempuan  butuh kepastian.

Kau mengangguk mantap. "Tentu saja, Sayang."

Hening.

Keriuhan telah berpindah ke hati kita. Seketika semburat semringah menghias langit jiwa. Lihatlah, semudah itu kita melewati celah masalah. Bukankah semua ini karena kekuatan cinta?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun