Mohon tunggu...
Mulyadi Djaya
Mulyadi Djaya Mohon Tunggu... Dosen Univ. Papua -

Memotret Papua bagai oase yang tidak pernah kering. Terus berkarya untuk Indonesia yang berkemajuan (#dosen.unipa.manokwari).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama FEATURED

Dari Mana Asal Sebutan "Papua"?

2 Maret 2018   15:54 Diperbarui: 3 September 2019   20:09 13084
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Spanyol: Nueva Guinea
Perubahan nama juga dilakukan oleh petualang dari Eropa yang hendak menguasai Papua. Orang-orang Spanyol seperti Alvaro de Saveedra pada tahun 1528 dari Maluku sudah mengincar untuk mendarat di pulau ini. 

Disusul oleh nakhoda lainnya bernama Inigo Ortiz de Retes dengan kapal Sint Juan dalam perjalanannya dari Tidore menuju Meksiko melewati pantai utara dan memilih mampir di Mamberamo pada 20 Juni 1545 memberi nama pulau ini dengan "Nova/Nueva Guinea" atau "New Guinea" yang berarti "Guinea Baru". 

Alasan penyebutan tersebut, karena pantai-pantai dan orang berkulit hitam di wilayah ini memberikan penampakan yang sama dengan pantai Guinea di benua Afrika. Berikutnya Louis Vaez de Torez yang namanya diabadikan nama selat antara Papua dengan Australia, mendarat di pantai selatan, kemudian menyatakan bahwa pulau tersebut bagian dari Kerajaan Spanyol.

Belanda: Netherlands Niuew Guinea 
Belanda resmi menduduki Papua pada 24 Agustus 1828 ketika meresmikan benteng pertahanan Fort Du Bus dan perayaan Ultah Raja Willem I dari Belanda. Komisaris pemerintah Belanda Van Dalden membacakan proklamasi atas kedaulatan wilayah yang diberi nama The Netherlands Niuew Guinea.

Perhatian kolonial Belanda kepada Papua setelah orang-orang Jerman menduduki bagian utara dan Inggeris menduduki bagian selatan New Guinea. Belanda mebagi dua wilayah, paling timur Indonesia West New Guinea (Papua) dan belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini atau East New Guinea yang dikuasai Inggris. 

Semakin kukuh kedudukannya setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Iryan-Irian Barat-Irian Jaya-Tanah Papua
Pada masa transisi integrasi tahun 1964 Frans Kaisiepo di dalam Konferensi Malino mengusulkan nama "Iryan" menggantikan Papua. Iryan adalah bahasa Biak yang memiliki nilai filosofi: "Sinar matahari yang menghalau kabut di laut, sehingga ada harapan bagi para nelayan Biak untuk mencapai tanah daratan Irian". 

Secara harfiah "Irian" berasal dari dua kata yaitu "Iri" berarti dia menyebutkan tanah, dan "Ryan" yang berarti panas sehingga dapat diartikan Irian adalah tanah yang Panas. Masyarakat Pantai Selatan yaitu Suku Marind-Anim mengartikan Irian dengan Tanah Air.

Pada masa pemulihan keamanan di Papua, Presiden Soekarno dalam setiap pidatonya mempopulerkan kata Irian sebagai akronim dari Ikut Republik Anti Nederland (Koentjaraningrat, 1993). 

Sebelumnya pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah berintegrasi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tahun 1969 berubah menjadi Provinsi Irian Barat.

Pada tahun 1973 ketika Presiden Soeharto meresmikan tambang emas PT Freeport di Tembagapura-Timika kembali mengganti Irian Barat menjadi Irian Jaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun