Seorang  guru  agama  tidak  dituntut  hanya  untuk  mengajarkan  ilmu  pendidikan  agama  yang merupakan  salah  satu  mata  pelajaran  yang  diajarkan  pada  sekolah  yang  bertujuan  guna mengembangkan,  meningkatkan  keagamaan  serta  ketakwaan  dengan  kiat  penyajian  serta pemberian  materi  yang  memerlukan  3  pandangan  pembelajaran,  ialah  pandangan  kognitif,  afektif serta  psikomotorik  yang  bertujuan  menghasilkan  mukmin  yang  beragama  serta  bertakwa  pada Tuhan  Yang  Mahaesa,  adab  bermoral  agung  dan  mengabdi  pada  bangsa  serta  negara(Tamami, 2018).
Alhasil dapat diartikan bahwa etika merupakan bagian prinsip tentang baik serta kurang baik, sebaliknya akhlak ialah bagian dari prakteknya (Daulay, 2014).Tertanamnya nilai-nilai religius ini jika dibiasakan,  maka  akan  melahirkan  nilai-etika  atau  adab  yang  baik.  Baik  dari  segi  ibadah,  maupun akhaknya.Pada  umumnya,  etika  diidentikan  dengan  moral  (moralitas)(Jannah,  2012).
Merupakan  salah satu  mata  pelajaran  yang  diajarkan  pada  sekolah  yang  bertujuan  guna  mengembangkan, meningkatkan  keagamaan  serta  ketakwaan  dengan  kiat  penyajian  serta  pemberian  materi  yang memerlukan  3  pandangan  pembelajaran,  ialah  pandangan  kognitif,  afektif  serta  psikomotorik  yang bertujuan  menghasilkan  mukmin  yang  beragama  serta  bertakwa  pada  Tuhan  Yang  Mahaesa,  adib bermoral  agung  dan  mengabdi  pada  bangsa  serta  negara (Kasim,  2012).Alhasil  dapat  diartikan bahwa etika merupakan bagian prinsip tentang baik serta kurang baik sebaliknya akhlak ialah bagian dari prakteknya (Daulay, 2014).
oleh karen ituh untuk menumbuhkan Adab dan Etika yang berperan aktif adalah guru yang mengajar Pendidikan Agama Islam,Â
Seperti mata pelajaran akidah akhlak itu salah satunya yang bisa menekan dan mendorong siswa ber adab dan etika.
contok kecil penanaman adab dan etika yang harus di biasakan dan di contohkan untuk peserta didik
 Mengucap "Tolong"
Anak-anak perlu dilatih mengucapkan tolong setiap kali mereka membutuhkan bantuan seseorang.
Mengucap "Terima Kasih"
Anak-anak perlu dilatih mengucapkan terima kasih setiap menerima pemberian maupun bantuan dari orang lain.
Mengucap "Maaf"
Ini tidak mudah. Akan tetapi, anak-anak perlu diajarkan untuk mengakui kesalahannya dan mengucapkan maaf.
Tidak Menyela Orang yang Sedang Mengobrol
Anak-anak memang merasa dikesampingkan saat Anda mengobrol dengan orang dewasa lain. Oleh karenanya, ia akan mengganggu agar Anda menghentikan perbincangan. Ajarkan mereka untuk tidak menyela obrolan orang kecuali bila ada kondisi darurat. Beri tahukan padanya, apa saja yang termasuk ke dalam kondisi darurat. Selalu ingatkan bahwa Anda akan segera merespon setelah selesai mengobrol.
Minta Izin
Latih anak-anak untuk meminta izin saat hendak melakukan sesuatu atau ketika hendak mengambil sesuatu yang bukan miliknya.
Tidak Berkomentar Negatif Tentang Orang Lain
Anak-anak perlu dijaga tutur katanya sejak kecil. Ajarkan untuk tidak berkomentar negatif tentang orang lain, misalnya saja tentang fisiknya. Beri pemahaman bahwa seseorang tidak bisa hanya dinilai dari penampilan fisik saja.
Mengetuk Pintu
Ajarkan anak-anak untuk selalu mengetuk pintu setiap akan masuk ke ruangan atau ke rumah orang lain. Beri tahu bahwa mereka wajib menunggu sampai si pemilik ruangan atau rumah mengatakan "silakan masuk."
Mengucap "Permisi"
Anak-anak perlu belajar mengucap "permisi" saat hendak lewat di depan orang yang lebih tua. Mereka juga perlu mengucap permisi saat akan menyela pembicaraan dua orang.
sekian dari saya terimakasih ...!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H