Mohon tunggu...
Muliyadi
Muliyadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Farmasi

Seorang Mahasiswa S1 Farmasi angkatan 2021 dari Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Memiliki Hobby seorang Gamer membuat saya memiliki basic atau beberapa pemahaman seputar dunia game, selain bermain game, saya juga memiliki berupa membaca komik, sedangkan hobby di bidang olahraga yaitu berenang.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

"Sosialisasi Risiko Pernikahan Dini Terhadap Stunting" Di Desa Cahaya Baru

3 September 2024   22:17 Diperbarui: 4 September 2024   08:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama siswi/siswi SMK Muhammadiyah 3 Desa Cahaya Baru.

Barito Kuala, tanggal 22 Agustus 2024, mahasiswa/i KKNT 8 UMBJM di Desa Cahaya Baru melangkah maju dengan komitmen penuh untuk menjalankan program kerja (proker) yang bertujuan mencegah stunting di kalangan anak-anak desa. Program ini menjadi bagian dari upaya besar mereka dalam memberikan kontribusi nyata terhadap perbaikan kesehatan generasi mendatang.

Stunting, yang dikenal sebagai kondisi pertumbuhan tumbuh pada anak yang menjadi terhambat akibat kekurangan gizi kronis, menjadi fokus utama dalam proker kali ini. Mahasiswa/i KKNT 8 UMBJM menyadari bahwa masalah stunting bukan hanya tentang kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga berhubungan erat dengan masa depan mereka yang lebih cerah dan potensial.

Pada Program kerja yang dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 pada hari kamis, 22 Agustus 2024. Dilakukan kegiatan sosialisasi pada anak kelas 2/11 dengan tema Resiko Pernikahan Dini Terhadap Stunting.

Dokumentasi Bersama siswi/siswi SMK Muhammadiyah 3 Desa Cahaya Baru.
Dokumentasi Bersama siswi/siswi SMK Muhammadiyah 3 Desa Cahaya Baru.

Mengapa Pendewasaan usia perkawinan itu penting?, Karena untuk upaya penting dalam mempromosikan perlindungan hak anak, kesejahteraan mereka, dan pembangunan sosial yang berkelanjutan. Sehingga masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. 

Sesuai dengan UUD 2019, Surat Edaran Kementerian Agama Nomor B-4345/DJ.III/HK.00.1/10/2019. Dengan memberikan pemahaman pada anak-anak SMK tentang Usia Perkawinan Ideal untuk Kesiapan diri mereka bagi Kesehatan Dan Kesejahteraan Keluarga. Mulai dari Kesiapan Fisik dan Kesehatan, Kesiapan Emosional dan Mental, Dampak Pendidikan dan Karier, Stabilitas Ekonomi dan Kemandirian, Hingga Resikonya Terhadap Stunting bagi generasi mendatang.

Kesehatan Fisik: Memastikan kesehatan fisik yang baik sebelum menikah dan memiliki anak dalam upaya penting untuk membangun keluarga yang sehat dan bahagia. 

Risiko Kesehatan di Usia Muda: Komplikasi kesehatan yang mungkin dihadapi jika menikah terlalu muda. 

Kematangan Emosional: Dapat mengelola emosi dan konflik dalam pernikahan

Kematangan Mental: Keterampilan berpikir kritis dalam mengambil keputusan. 

Kesempatan Pendidikan: Terbatasnya kesempatan pendidikan dan pengembangan diri, Sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup individu dan keluarganya di masa depan. 

Pengembangan Karier: Pentingnya memiliki fondasi karier yang kuat sebelum menikah, untuk menjamin masa depan dan ekonomi yang lebih baik untuk keluarga. 

Kesiapan Ekonomi: Stabilitas keuangan adalah fondasi penting untuk pernikahan yang harmonis dan sukses, memungkinkan pasangan untuk menghadapi tantangan dan meraih tujuan bersama dengan lebih baik

Kemandirian: Kemandirian finansial dan peran dalam keluarga

Hubungan Keluarga: Pernikahan dini dapat menimbulkan berbagai tantangan dalam mempertahankan dan mengembangkan hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman. 

Tanggung Jawab Sosial: Peran dalam masyarakat dan komunitas agar dapat membangun sosial yang harmonis.

Yang mana dari semua itu dapat mempengaruhi masa pertumbuhan pada generasi mendatang terhadap resiko Stunting.

Pemberian sertifikat atau Tanda ucapan Terima kasih kepada SMK Muhammadiyah 3 Desa Cahaya Baru
Pemberian sertifikat atau Tanda ucapan Terima kasih kepada SMK Muhammadiyah 3 Desa Cahaya Baru

Juga memberikan informasi mengenai Aplikasi Elsimil dari BKKBN, ELSIMIL adalah aplikasi skrining dan pendampingan untuk calon pengantin (Catin). Aplikasi Elsimil dirancang untuk membantu pasangan dalam mempersiapkan pernikahan dan kehamilan yang sehat, mencegah masalah gizi seperti stunting (kekerdilan akibat malnutrisi kronis) adalah salah satu bagian dari tujuan tersebut. Aplikasi ini memberikan informasi dan panduan tentang pentingnya asupan gizi yang baik sebelum dan selama kehamilan, yang dapat membantu mencegah stunting pada anak yang akan dilahirkan.

Brosur Penggunaan Aplikasi Elsimil
Brosur Penggunaan Aplikasi Elsimil

Kesimpulan menunggu hingga dewasa dalam mempersiapkan diri untuk memberikan peluang peluang lebih besar pada kehidupan pernikahan yang sehat, bahagia, dan stabil. Ini juga membantu memastikan bahwa individu siap menghadapi tanggung jawab dan tantangan yang  dengan pernikahan dan kehidupan keluarga. Juga dapat menghindari resiko stunting pada generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun