Indonesia pernah dihebohkan oleh tanaman hias yang bernama Gelombang Cinta. Anda pasti pernah mendengarnya. Namanya unik, karena sesuai dengan bentuk daun yang memiliki gelombang di tiap sisinya. Tanaman ini bahkan sempat berharga ratusan juta rupiah, tergantung dari bentuk daun dan jumlah daun yang unik tersebut.
Pernah tren pada masanya.
Kembali ke kisaran tahun 2006-2008, saat tanaman Gelombang Cinta jadi buruan para kolektor. Tanaman ini menjadi favorit orang Indonesia, khususnya kolektor tanaman, karena bentuk daunnya yang  unik.  Bahkan ada yang mengaitkan jumlah gelombang pada daun tanaman ini dengan hoki. Semakin banyak gelombang yang dimiliki daunnya, maka semakin besar pula hoki yang akan diterima oleh pemiliknya.
Cerita semacam itulah harga tanaman ini menjadi di luar nalar, karena ada yang menjualnya dengan harga ratusan ribu untuk setiap daun yang ada pada satu tanaman, Misalkan dalam satu pot tanaman memiliki daun sebanyak 10 helai, dengan harga Rp. 200.00 maka harga satu pot tanaman itu bisa mencapai Rp. 2.000.000. Ini nominal yang cukup fantastis untuk harga 1 pot tanaman.
Klasifikasi Gelombang Cinta.
Gelombang cinta memiliki nama latin Anthurium plowmanii. Berikut klasifikasi tanaman Gelombang Cinta:
- Kingdom -- Plantae
- Sub Kingdom -- Viridiplantae
- Infra Kingdom -- Streptophyta
- Divisi -- Tracheophyta
- Sub Divisi -- Spermatophyta
- Super Divisi -- Embryophyta
- Kelas -- Magnoliopsida
- Sub Kelas -- Lilianae
- Ordo -- Alismatales
- Famili -- Araceae
- Genus -- Anthurium Schott
- Spesies -- Anthurium palmatum (L.) Schott, Anthurium cordatum (L.) Schott, Anthurium acaule (Jacq.) Schott, Anthurium crenatum (L.) Kunth, Anthurium scandens (Aubl.) Engl dan lain sebagainya
Gelombang Cinta Kini
Mahalnya harga Gelombang Cinta memang tak bertahan lama. Dari semula yang dipuja, tiba-tiba saja harga tanaman tersebut jatuh drastis. Begitu banyak pebisnis tanaman hias yang langsung bangkrut karena perubahan pasar yang tiba-tiba. Salah satu kasus miris itu terjadi pada Iriyanti, ia sempat menggadaikan rumahnya sebagai modal berjualan Gelombang Cinta. Namun sayang, merosotnya harga tanaman membuatnya bangkrut dan seketika kehilangan rumah demi menutup utang-utangnya. Wajar saja, perubahan harga yang awalnya ratusan juta jadi ratusan ribu itu memang bisa membuat pedagang merugi besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H