Pyxis Ocean, nama kapal kargo bertenaga angin, akan memulai pelayaran pertamanya bulan ini. Jika umumnya kapal besar seperti kapal kargo, menggunakan generator berbahan bakar fosil, maka Pyxis Ocean akan menggunakan sumber daya ramah lingkungan untuk mencukupi kebutuhan listriknya. Kapal ini memanfaatkan tenaga angin, yaitu dengan menggunakan wind-turbine. Ukuran wind-turbinenya pun sangat besar. Itu terletak di atas geladak kapal
Sayap yang berfungsi untuk menangkap energi angin terbuat dari baja itu, masing-masing memiliki ketinggian 37,5 meter. Sayap tersebut dirancang oleh perusahaan asal Inggris bernama BAR Technologies dan diproduksi oleh perusahaan industri kapal dari Norwegia bernama YARA Marine Technologies.
Dengan pemanfaatan energi angin diharapkan mampu menghemat nilai emisi hingga 30%. Bahkan penghematan yang dihasilkan akan lebih besar lagi, jika penggunaannya dikombinasikan dengan penggunaan bahan bakar alternatif.
Kapal tersebut disewa oleh perusahaan pelayaran Amerika Serikat, Cargill. Dan pelayaran perdananya akan dimulai dari China dengan tujuan akhir Brazil.
Kenapa menggunakan angin sebagai sumber energinya?
Industri pelayaran menghasilkan lebih dari satu miliar ton Karbon Dioksida (CO2) setiap tahunnya, itu turut menyumbang hampir 3% emisi karbon di dunia yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Pada bulan Juli 2023, industri pelayaran disebut berkomitmen untuk mengurangi polusi menjadi nol di tahun 2050. Pemanfaatan angin adalah salah satu cara untuk mencapai nol polusi tersebut. Meskipun ini bukan hal yang baru (kapal layar sudah ada sejak lebih dari 5.000 tahun yang lalu), teknologi baru dalam propulsi bertenaga angin telah muncul dalam beberapa tahun terakhir.
Penggunaan teknologi layang-layang dan rotor raksasa telah dicoba pada kapal kargo dalam upaya mengurangi ketergantungan mereka pada bahan bakar diesel. Namun menurut asosiasi International Windship Association, hanya ada sekitar 20 kapal komersial besar yang dilengkapi penggerak tenaga angin yang beroperasi saat ini.
Turut sertanya Cargill, yang merupakan salah satu perusahaan bidang pertanian terbesar di dunia, akan memiliki pengaruh yang cukup besar. John Cooper, CEO dari BAR Technologies, mengatakan kepada CNN bahwa keterlibatan perusahaan tersebut sangat penting dalam membangun momentum bagi WindWings (red: sebuah proyek dalam pemanfaatan energi angin). “Mereka memimpin, dan orang lain memperhatikan apa yang mereka lakukan dengan penuh rasa hormat,” katanya.
Ini Adalah Peningkatan.
Salah satu manfaat utama dari proyek WindWings, yang ikut didanai oleh Uni Eropa, adalah menawarkan solusi baru yang dapat membantu mengurangi emisi karbon kapal yang ada. Menurut Cargill, 55% armada kargo dunia telah berusia hampir sembilan tahun. Penggunaan sayap tidak hanya membantu mengurangi emisi kapal, itu juga akan membantu pemilik kapal dalam mematuhi aturan industri baru tentang efisiensi energi , dan menghemat biaya dengan memotong konsumsi bahan bakar. Perusahaan mengatakan bahwa kebanyakan pada rute global, WindWings dapat menghemat 1,5 metrik ton bahan bakar per sayap per hari, dengan kemungkinan penghematan lebih banyak pada rute lintas samudra. Perusahaan mencatat bahwa ini bisa menjadi lebih penting ketika menggunakan bahan bakar masa depan yang lebih ramah lingkungan (seperti amonia dan metanol), yang diperkirakan harganya lebih mahal.
Para ahli telah mengatakan bahwa agar teknologi bertenaga angin tersebar luas, biayanya harus sejalan dengan penghematan bahan bakar yang mereka berikan. WindWings terbuat dari komposit baja dan kaca, dan sebelum kapal memasuki pelabuhan atau lewat di bawah jembatan, WindWings dapat dilipat di dek untuk menghindari tabrakan. Mereka dipasang ke Pyxis Ocean di Shanghai, sebelum kapal melakukan perjalanan ke Singapura, di mana kapal itu diisi dengan bahan bakar dan diluncurkan secara resmi.
Performa sayap akan dipantau secara hati-hati di sepanjang rute sehingga perbaikan dapat dilakukan pada desain sebelum diproduksi dalam skala besar. Cooper mengatakan bahwa BAR Technologies telah memiliki kontrak lain yang sedang dikerjakan, termasuk kapal yang disewa oleh Vale yang dilengkapi dengan empat WindWings dan dijadwalkan berlayar dari Shanghai pada bulan September. “Kami berharap dapat mendukung industri pelayaran global saat mereka bertransisi ke sistem propulsi dan desain yang lebih ramah lingkungan dan bersih,” katanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H