Gedung Wismilak Surabaya di Jalan Raya Darmo resmi disita Polda Jatim. Penyitaan ini setelah Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim selesai melakukan penggeledahan, dan papan penyitaan pun langsung dipasang di lokasi.
   Wismilak, PT Wismilak Inti Makmur Tbk, adalah sebuah perusahaan rokok di Indonesia yang berpusat di Surabaya, didirikan pada tahun 1994. Anak usaha utamanya adalah PT Gelora Djaja yang bergerak langsung dalam produksi rokok dan dibentuk pada tahun 1962, sebagai usaha pertama dari Wismilak Group.
Awal berdirinya Wismilak
Berawal saat Lie Koen Lie dan Oei Bian Hok mendirikan pabrik rokok kretek bernama PT Gelora Djaja. Lie Koen Lie menikah dengan Liem Sien Nio, yang tak lain adalah putri dari Liem Seeng Tie. Liem Seeng Tie bukanlah sosok asing di dunia rokok Indonesia, Dia adalah pendiri perusahaan rokok Sampoerna. Meskipun berlatar belakang dari keluarga dengan nama besar di bisnis rokok, Sampoerna, sejarah perusahaan rokok Wismilak tidak dibangun dengan mudah begitu saja.
Mulanya, Wismilak memiliki pabrik rokok yang berlokasi di Jl. Petemon Barat Surabaya. Pabrik rokok yang pertama ini hanya memiliki 10 orang karyawan. Rokok sigaret merk Galan menjadi produk yang dibuat di pabrik tersebut. Gelora Djaja terus berkembang setelah mereka mulai memproduksi rokok legendaris merk Wismilak.
Kata "Wismilak" konon berasal dari kata berbahasa Inggris, yaitu Wish Me Luck yang mempunya arti Semoga Beruntung. Rokok Wismilak mulai diproduksi oleh Gelora Djaja pada tanggal 5 Maret 1963 dengan branding "Wismilak Kretek Super". Mempunyai logo dengan gambar orang tua, rokok Wismilak diharap agar bisnisnya berumur panjang dan mendapatkan keberuntungan dengan kerja ketas.
Gelora Djaja terus mengembangkan bisnisnya dengan mendirikan PT Putri Gelora Jaya dan PT Gawih Jaya. PT Putri Gelora Jaya bergerak dalam bisnis produsen kemasan rokok, sedangkan PT Gawih Jaya mempunyai usaha di bidang distributor. Pendirian dua perusahsan itu merupakan keputusan yang memiliki andil besar dalam perkembangan PT Gelora Djaja, karena dapat menopang bisnis produksi rokok. Hingga produk Wismilak sangat dikenal dan diminati oleh konsumen rokok.
Munculnya tren sigaret rokok mesin, SKM, menjadikan Gelora Djaja mulai melebarkan sayap bisnisnya di produksi rokok SKM. Pada tahun 1985, Gelora Djaja membeli mesin pembuat rokok dari Perancis. Dengan digunakannya mesin ini, Gelora Djaja mengeluarkan produk baru, yakni rokok bermerk Wismilak Diplomat, rokok SKM kelas premium pertama di Indonesia.
Wismilak sekarang
Di tahun 2022, perusahaan rokok Gelora Djaja tercatat mampu memiliki laba Rp. 82,16 miliar. Dengan diluncurkankannya 2 produk baru, di segmen SKT (Sigaret Kretek Tangan) dengan merk Wismilak Satya dan di segmen SKM (Sigaret Kretek Mesin) dengan merk Diplomat Evo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H