Oleh : Muliani Putri
Opini- Dimana kita ketahui saat ini, di seluruh dunia sedang dilanda penyakit yang mematikan yaitu COVID-19, terutama di Negara Indonesia. Semua aspek kehidupan mengalami perubahan yang semakin hari semakin meresahkan masyarakat kita. Semua kegiatan dilakukan secara terbatas, Pemerintah juga menetapkan PSBB bagi masyarakatnya dengan harapan peningkatan COVID-19 bisa menurun terutama pada dunia pendidikan.Â
Pendidikan kini dilaksanakan secara daring atau online. Sekarang semua tenaga pendidik dan segala aspek kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring atau online, pembelajaran ini dirasakan sangat tidak efektiv. Tidak dipungkiri kebanyakan siswa ataupun mahasiswa seperti kami ini, merasakan pembelajaran ini tidak dapat sepenuhnya dipahami dengan baik dan sangat sedikit untuk dapat mengerti dengan materi yang disampaikan.Â
Ditambah lagi ada beberapa kendala yang terjadi pada saat belajar daring ini, seperti jaringan internet tiba-tiba hilang dikarenakan ketidakstabilan jaringan internet, fasilitas yang tidak memadai, contohnya di desa-desa yang jauh dari jangkauan internet dikarenakan daerah yang masih sangat pelosok sehingga pembelajaran pun terhambat. Jika pembelajaran dilakukan menggunakan wa, classroom, serta menonton video di youtube, maka bisa di ulang-ulang kembali pembelajaran tersebut.Â
Akan tetapi jika pembelajaran secara online atau daring dilaksanakan dengan menggunakan Aplikasi zoom Meeting, google meet, dan google form yang mempunyai batas waktu maka kendala tersebut akan sangat membebankan para siswa dan mahasiswa dalam menjalani proses pembelajaran secara daring atau online.
Kendala juga menghambat aktifitas para guru ataupun dosen yang ingin mengajar. Banyak diantaranya para guru ataupun dosen tersebut harus dapat mengimbangi pembelajaran daring atau online dengan memaksimalkan proses pembelajaran.
 Namun, pada pembelajaran daring atau offline ini ada dampak positif dan negatif nya, yaitu dampak positif nya seperti siswa dapat mengikuti pelajaran dari rumah walaupun sedang sakit dan lebih banyak waktu interaksi bersama keluarga, di sisi lain ada dampak negatif nya yaitu, siswa lebih mudah menyontek atau menyalin jawaban dari google tanpa terlebih dahulu mencari atau membaca dibuku, sehingga tingkat kecerdasan siswa semakin berkurang.Â
Pembelajaran daring ini, sangat berpengaruh kepada orang tua, karena peran seorang guru di sekolah sementara di gantikan dengan orang tua di rumah, orang tua di tuntut untuk lebih baik dalam mengajar materi-materi pembelajaran yang di berikan oleh guru supaya materi yang di berikan mudah dipelajari anak. Namun, sedikit banyak, ketika anak belajar sama orang tua, anak menjadi takut. Karena jika anak tersebut tidak paham maka orang tua pasti memarahinya.Â
Namun, dengan pembelajaran daring ini, orang tua bersusah payah membuat pembelajaran daring ini sebaik mungkin, jika tidak ada hp, orang tua rela membeli hp untuk anak nya, jika tidak ada paket orang tua rela membeli paket untuk anak nya.Â
Tetapi pembelajaran daring ini sedikit banyak nya kurang efektif, karena ketika sedang melaksanakan zoom, terkadang jaringan tiba-tiba hilang. Sehingga materi yang dijelaskan itu tidak di dengar Di sisi lain, pembelajaran daring ini sangat lah menguraskan paket, karena paket yang hari-hari terkeluar sangat lah banyak, tetapi pemerintah sudah meringankan beban orang tua dengan  mengambil kebijakan untuk mengeluarkan paket gratis setiap bulan nya.
Harapan saya kedepannya semoga wabah penyakit COVID-19 ini cepat berkahir dan bumi bisa kembali normal seperti semula nya. Dengan berakhirnya COVID-19, maka semua nya bisa kebali normal terutama pada dunia pendidikan. Jaga lah kesehatan dan tetap patuhi protokol kesehatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H