Mohon tunggu...
Muliani Kadir
Muliani Kadir Mohon Tunggu... PNS -

Pekerja data

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Selain Niat, Ibadah di Bulan Ramadan Juga Perlu Target

16 Mei 2018   14:11 Diperbarui: 16 Mei 2018   14:25 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Alhamdulillah, umat muslim patut bersyukur jika masih diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Allah SWT untuk bisa turut berpartisipasi dan ikut serta berpuasa dalam bulan Ramadhan 1439 H/2018 M, meskipun di tengah-tengah maraknya kejadian pengeboman di beberapa wilayah yang membuat kita harus tetap waspada setiap saat. 

Setiap tahun, bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak dinanti-nantikan oleh umat muslim seluruh dunia. Karena di bulan penuh berkah ini, semua umat muslim bisa menimba pahala sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya untuk tabungan akhirat kelak. 

Ibarat sebuah ladang emas dalam peta waktu Hijriah, bulan Ramadhan adalah bulan baik untuk berlomba membangun kebaikan dan mengoleksi barang antik bernilai tinggi yaitu amalan saleh sebanyak-banyaknya. 

Selain itu, selama sebulan penuh suasana saat bulan Ramadhan itu akan terasa sangat berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Dalam sebulan seolah-olah kita beralih sebentar dari hiruk pikuk kesibukan duniawi untuk sekejap beribadah secara total mulai dari kita bangun sahur, hingga terbenam matahari di waktu berbuka. Seolah kita mendapatkan kesejukan dan keindahan di tengah keramaian ibadah di bulan Ramadhan. 

Menjalani bulan suci Ramadhan bukan berarti kita hanya memasuki suasana yang berbeda dari biasanya, tetapi seharusnya setiap muslin bisa memaknai Ramadhan sebagai bulan yang suci dan memaksimalkan ibadah sehingga nantinya dapat melepas bulan Ramadhan dengan suasana hati yang menyenangkan dan penuh kebaikan. 

Jadi, ibarat kita sekolah selama sebulan, maka kita punya banyak PR yang harus diselesaikan selama bulan Ramadhan, jika tidak maka raport Ramadhan bisa jadi merah. Target apa yang harus kita rampungkan di bulan Ramadhan?

Hatam Al-Qur'an 30 juz

Biar puasa makin berkah, menghatamkan Al-Qur'an sebanyak 30 juz selama bulan Ramadhan dapat kita jadikan sebagai salah satu target kegiatan yang harus rampung di bulan Ramadhan. 

Untuk menyelesaikan 1 juz dalam sehari bukan perkara yang sulit jika kita mau menyisihkan waktu untuk tadarrus. Tadarrus dapat dilakukan di sela-sela waktu sahur dan sholat subuh, saat istirahat siang setelah sholat Dzuhur, saat sore hari menjelang berbuka puasa, di sela-sela waktu antara Maghrib dan Isya dan malam hari menjelang tidur. 

Hatam Al-Qur'an juga akan memberikan kesenangan dan kepuasan tersendiri buat kita untuk menyambut lebaran sebulan kedepan.

Puasa penuh 1 bulan

Namanya juga bulan puasa, berarti kita harus puasa selama satu bulan dengan tidak makan dan tidak minum mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Meskipun untuk target yang satu ini ada beberapa pengecualian, yaitu muslim yang sedang sakit atau dalam perjalanan sebagaimana yang tercantum dalam surah Al-Maidah ayat 184. 

Demikian pula kaum hawa yang akan dikunjungi tamu bulanan, mau tidak mau gak bisa ikut berpuasa.  Meskipun ketiga golongan ini tidak diwajibkan berpuasa pada bulan Ramadhan, bukan berarti mereka bebas dari kewajiban berpuasa. 

Mereka tetap harus mengganti hutang puasanya pada hari lainnya. Nah, biar puasa kita penuh dan kita tidak berutang, hal penting yang harus diperhatikan adalah mengkonsumsi makanan yang bergizi pada saat sahur dan berbuka agar badan tetap fit dan kesehatan tetap terjaga.

Yuk, jaga tarwih setiap malam

Tarwih juga merupakan salah satu ladang pahala yang dapat kita manfaatkan selama bulan Ramadhan. Dengan melaksanakan tarwih, seorang muslim dapat memperoleh pahala seperti pahala sholat semalam suntuk. Gerakan-gerakan sholat tarwih juga akan membuat kita menjadi sehat dan bugar.

Jaga kebersihan puasa

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga."

Artinya, banyak orang yang selama berpuasa hanya memperoleh lapar dan haus, namun tidak mendapatkan pahala puasa. Nah, tentunya kita tidak mau puasa kita ibarat sayur tanpa garam, hambar dan tak bermakna. 

Jadi biar puasa kita lancar dan bersih, seharusnya kita bisa menjauhi hal-hal yang bisa menodai niat puasa kita sesungguhnya. kita harus bisa bersih-bersih diri, mata, hati, ucapan dan pikiran. 

Pada hakikatnya, puasa bukan sekedar tahan lapar, tapi juga tahan liat-liat yang tidak baik, menahan untuk mengucapkan atau membicarakan yang tidak baik, menahan untuk berburuk sangka kepada orang lain, dan menahan diri dari segala akhlak tercela lainnya. 

Biar kita terus bisa menjaga kebersihan puasa kita, sebaiknya pada saat sahur kita tanamkan niat yang kuat agar bisa menjalani puasa dengan baik dan tanpa noda. Tentunya segalanya berawal dari niat, dengan niat yang baik tentu akan menghasilkan yang baik-baik pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun