Mohon tunggu...
mulia nasution
mulia nasution Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Pernah bekerja sebagai jurnalis The Jakarta Post, RCTI, Trans TV. Sekarang bergiat sebagai trainer jurnalistik, marketing dan public relations

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Lembah Duka

24 Januari 2019   15:35 Diperbarui: 24 Januari 2019   15:42 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam membeku di titik terkelam

entah kenapa ya Rabbi

hamba kehabisan kata, suara, dan doa

yang pernah kutabung

rapuh bagai kelopak bunga musim kemarau

tak punya tenaga agar  terbang menjangkau sukma-Mu

tak ada kekuatan gaib seperti sediakala

II

Ya Allah ya Rabbi

beribu titian kulalui

datang menghamba mengadukan luka-lekang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun