Mohon tunggu...
Muliana Adigunawan
Muliana Adigunawan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Penulis amatir yang terus meng upgrade diri.

Ada suara didalam diri, entah dipikiran atau dihati, semua itu membentuk melodi, yang menemani hari hari, tatkala sendiri, yang kalau diteliti terdapat inspirasi , temukanlah dan sadari, maka pemahaman tentang diri, akan dimengerti.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Gagal Bernalar Bagian 8

15 Juni 2023   13:18 Diperbarui: 15 Juni 2023   13:30 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Masalah selalu ada, Jika solusinya terasa mustahil dilakukan, maka memanfaatkan waktu yang tersisa untuk fokus berfikir itu jauh lebih baik daripada mengeluh. "

Ujian akhir semester 2 kelas 1 Sd


Tak terasa ujian akhir semester 2akan berlangsung, pada hari senin yang cerah dihalaman disekolah yang rindang para murid kelas 1 sedang duduk latihan membaca buku setelah sebelumnya Ibu raden,sang wali kelas yang mengajar pelajaran bahasa indonesia itu, memberikan waktu kepada siswa sekitar 20 menit untuk latihan membaca dihalaman sekolah, setelah itu akan dipangil satu orang kedalam kelas untuk melakukan ujian membaca, untuk materi yang diujikan adalah  paket bahasa indonesia halaman 123,.
Burung camar
Burung camar adalah burung air  
Bulu-bulunya umumnya berwarna putih
dengan beberapa bagian berwarna abu-abu atau hitam.
Camar memiliki paruh yang panjang dan runcing, yang berguna untuk mencari makanan di air atau di pantai.
 Burung camar adalah pemakan serba bisa, yang memakan ikan, kerang, dan serangga kecil.  Camar juga dikenal sebagai simbol kebebasan dan sering dikaitkan dengan pemandangan laut yang indah.

Para muriad pun dengan antusiasnya mempelajari bacaan tersebut di atas,, , ,
Burung camar =B.u.bu r.u.ru n.g.ngeng (burung)
Begitulah kiri kira rata-rata siswa yng berlatih.

Hemmmm,, , ,,
Mengingat hari ini ujian membaca, tentu kita akan penasaran dengan apa yang dilakukan , "de ana" Dan si "bayu" Yang dulu belum bisa membaca.
Ternyata sampai sekarang pun mereka masih sama tidak berubah, saat yang lain begitu antusiasme belajar membaca, de ana dan bayu malah sedang asyikkk bermain,
Dia sedang bermain ultramen tiga melawan monster yang ngamuk menghancurkan kota.

(Waduh , ,, , !! ! )
Ya ampun,

Saat" yanti" yang sedang serius belajar ,tiba-tiba ditimpa ultramen tiga yang dilempar oleh monster yang kuat,lalu si monster tertawa dengan kerasnya,,buahhahhahahahh,,,
Lalu suara sirina ultramen pun berbunyi, ting, tung, ting, tung, ting, tung(yang diucapkan mulalui mulut)
(maksudnya "de ana" Dilempar oleh bayu dan jatuh dihadapan yanti,)
 Yanti pun protes dengan memukul kepala "de ana " Dengan buku ,karena keributan yang mereka berdua buat .
"de ana"
 "Bayu"
Kenapa kamu tidak belajar membaca, kita kan akan ujian nanti?? ? Ini menentukan kenaikkan kelas kita nanti.! ! !! (Seru yanti)
Dengan polos nya  "de ana" Bertanya:naik kelas itu apa??
(Sambil geleng geleng kepala) yanti menjawab,, , ,
Naik kelas itu
artinya naik=bergerak ke atas, ketempat yang lebih tinggi.
Kelas =ruangan,ada kelas 1,2,3,4,5,6.
Dan ujian yang menuntukan naik nya tingkatan kelas, jawab "yanti"

Hemmm,,,, mungkin benar kata yanti, didalam kehidupan nyata sehari-hari banyak orang yang berlomba lomba naik kelas, sehingga orang seperti "bayu"dan "de ana" Yang taunya cuma main saja. Tidak paham fungsi untuk apa naik kelas,.
Buakakakkaka

Yanti adalah seorang anak yang cerdas, dia rajin belajar, dan tidak sombong. untuk kerajinan nya menabung, penulis kurang tahu, dan tidak mau tahu, walau penulis yang menciptakan karakter "yanti "
Tapi yanti punya hak untuk menjaga privasinya, karena wataknya tidak suka mendengar seseorang yg membicarakan orang lain.

Upssss,,,
Gagal nalarnya kejauhan.

Sesudah mendengar asupan pengetahuan dari yanti tentang kenaikan kelas, de ana jadi pingin ikut yanti naik ke kelas 2 dan ingin belajar bersamanya walau dia lupa diri saat ini dia belum lah bisa membaca walaupun dilevel dasar b. U. =Bu d. i.=Di, ( membaca terbata-bata)

Cie cie, cie.

Tak terasa waktu sudah berlalu 5 menit, sejak ibu guru memberikan kesempatan untuk para murid belajar, 15 menit yang tersisa kini ,cuma tersisa 10 menit karena 5 menit nya sudah digunakan "De ana"untuk mendengar kan "yanti" membaca. Walau banyak kebisingan ditempat itu, seperti suara lebah yang di lempari batu(karena banyak siswa lain juga belajar membaca) sehingga frekuensinya suaranya  sampai ke RUANG GURU, lebih tepatnya ke telinga Ibu raden sang wali kelas, tapi tak dihiraukan karena beneran dikira suara lebah. 

De ana, tetap fokus, seolah bermeditasi pada kata kata yang diucapkan yanti, menyusunnya dikepala melalui rumus rumus tak kasat mata yang tak bisa dilukiskan dengan kata kata, karena adanya didalam kepala,. Terus dia dengarkan yanti membaca, hingga sampai pada menit terakhir dia berkata:


"Hore"(berteriak dengan keras) sampai semua siswa memandangnya.


Lalu dia memandang balik semua temannya itu,


Dan semua kembali kekesibukkannya masing masing.


Kalu yanti bertanya" Kenapa kamu berteriak?

 "De ana pun dengan bangga menjawab:

"aku menghafal semua bacaan yang sedang  kamu baca"


" Walau aku belum bisa membaca jika benar seperti kata ibu guru, materi ini yang akan diujikan nanti dalam ujian membaca, tentu dengan menghafal ini semua dan nanti tinggal ku atur jariku di akhir kata yang kuucapkan sama dengan akhir kalimat ini. Bukankah itu tandanya aku sedang terlihat membaca."
Ucap de ana.


Wahhhh,,, pinter kamu, ucap "yanti"(sambil tersenyum manis)

Didalam hatinya De Ana berkata:aku akan terus belajar membaca dan menulis, dengan cara  terus mengulang dan mengulang, suatu hari, aku pasti tidak gagap lagi, dan bisa mengejar kecerdasan yang dimiliki yanti. 


Ibu Raden yang menguping pembicaraan mereka berdua itu dari kejauhan pun, tersenyum penuh misteri mendengar kata-kata de ana yang sangat keras itu,karena saking semangatnya dengan penemuannya.

Sedangkan bayu yang duduk dipojokkan terlihat sudah pasrah menerima nasib, akan tidak naik kelas lagi.

Sebenarnya, ibu raden sudah mengetahui "De ana & bayu  " Tidak bisa membaca, apa mungkin ujian ini sengaja beliau buat sesi latihan membaca dulu, hanya untuk menguji niat murid nya yang pingin naik kelas???
Entahlah,,,,
Hanya beliau yang tau. Sebenarnya penulis tahu, cuma pesan" yanti"tidak baik membicarakan orang

Bersambung.. . . ..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun