"Untuk bisa menemukan akar, kita harus melihat kedasar, dasar biasanya ada ditanah, didalam tanah lah akar disembunyikan "
qoutes diatas mungkin terlihat sederhana oleh membaca yang budiman, tapi bagaimana kalau logika yang sederhana itu kita jadikan dasar untuk membongkar lebih dalam tentang kelanjutan dari cerita ini,.
Untuk bisa menemukan akar, kita harus melihat kedasar, dasar biasanya ada ditanah, didalam tanah lah akar disembunyikan.
Kalau dikaitkan dengan cerita ini, Gagal bernalar,
Judul cerita ini terlihat ambigu dan tidak jelas
Untuk memperjelasnya kita membutuhkan dasar dasar didalamnya apa sebenarnya tema,tokoh, alur, konflik, dls dlm cerita ini,.
Gak nyambung kan, harusnya kan dibahas langsung melalui jalan cerita,Â
heheheh, namanya juga gagal nalar
sekapur sirih dari cerita ini adalah dari niat penulis meluruskan akal sehat pada generasi muda yang tumbuh ditanah air kita ini, Biar tidak dungu seperti  tokoh utama cerita ini, penulisnya juga sama dunggunya,alurnya dibuat ngalor ngidul ,tidak jelas ujung pangkalnya.Â
Mungkin karena orangnya unik yang terlahir dari kurangnya pendidikan,Buang buang waktu pembaca yang budiman aja,, Hadehhhhh, menyedihkan,,,,,Â
sudah tidak melakoni prosedur menulis yang baik dan benar, Â gak tahu prosedur sistematik menulis , hanya memenuhi folder sampah dikompasiana aja!!!
(maaf kalimat sekapur sirih diatas hanya hanya membuang sampah jiwa yang penuh saat overthinking ,tiba tiba dia datang mau meracuni otak,ya udah dia tak tulis, biar ikut menjadi sejarah dalam tulisan ini)Â
dasar sekapur sirih yang benar dari cerita ini(ini sekapur sirih yang benar) adalah cuma sentimen pribadi atas kegagalan yang penulis capai didalam kehidupan nyata:
Berikut adalah prestasi  kegagalaan yang telah penulis capaiÂ
- Gagal dalam percintaan,
- Gagal dalam perekonomian
- Gagal dalam hubungan sosial, untungnya,Â
- Â Gagal pula kecanduan dewa zeus(judi slot yang lagi naek daun) dan juga
- gagal memahami konsep keseragaman.
Menurut penulis keseragaman itu dibuat hanya untuk keindahan mata sahaja,lalu menghakimi yang nyeleweng dari keseragaman, membully nya habis habisan, lalu mengucilkannya, sungguh menyedihkan nasib mereka yang membelot dari keseragaman.Â
Contoh simple dari keseragaman itu adalahÂ
"baju seragam kerja perusahaan", bukankah dibuat seragam hanya untuk indah dilihat oleh mata?
Contoh lain
buruh pun diseragamkan rambutnya,
"Rambut harus dicukur rapi"bagi laki laki
" Diikat untuk perempuan"
Tanpa memikirkan psikologi  laki-laki yang ingin memanjangkan rambutnya, ataupun perempuan yang ingin memiliki rambut pendek.
Tidak kah boleh laki-laki memanjangkan rambut lalu rambutnya diikat seperti perempuan?biar uang cukurnya bisa ditabung untuk keperluan lain, agar hidup pekerja lebih sejahtera?? hehehe
Tentu banyak seragam jenis lain yang ingin diseragamkan pula oleh yang berkuasa.
Untuk apakah semua itu??
Upsss,, ,
Gagal bernalarnya kejauhan,
Wkwkwkkwk
Mari kembali ke masa lalu dulu, sebab mustahil mencari jejak kegagalan dari nalar tanpa membuka lembaran sejarah yang hanya disimpan di perpustakaan tanpa membacanya,
Karena kegagalanku bernalar disimpan oleh memori oleh otak pada waktu dimasa lalu dan bukan di perpustakaan maka aku akan membuka nya melalui ingatan yang tersimpan dialam bawah sadar,menelusuri dari mana sebenarnya awal mula kegagalan nalarku ini, sehingga hidupku berantakkan, yang membuatku tidak bisa maju, baik dalam cinta, ekonomi, juga hubungan sosial masyarakat, termasuk karier.
Are you ready???Â
Hmmmmm
Sepertinya cerita seriusnya akan dimulai pada bagian selanjutnya,,,,,Â
Biar lebih seru
Bersambung.. . .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI