Dekapan malam sepi
Didalam kamar berlatar lampu remang remang
Aku teringat akan dirimu yang telah pergi
Dan tak akan kembali lagi.Â
Pengetahuanmu,Â
Karaktermu,Â
Kebiasaanmu,Â
Dan debat Argumen kita,Â
akan menjadi kenangan yang indahÂ
Sebagai :
"kenanganmu yang tertinggal"
Berusaha ku lepaskan sesak yang menempel didadaku lewat air mata ,Â
Tetapi tetesannya yg keluar hanya setetes saja,Â
Dia tertahan dan tak mau lepas bukan karena tak iklas.Â
tetapi,Â
Mengingat  ideologi yang telah kau yakini,
rasanya kalau aku menangis, Â seolah pikiranku berontak dg argumennya bahwa
" kau akan sangat bersedih jua"
karena tak memahami dirimu, dan semua prinsipmu.Â
sesakit inikah perpisahan yg sebenarnya....?Â
selamat jalan sahabatku,Â
semoga kau tenang dialam sana,.Â
by:Adimuliana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H