Nah Pertanyaannya sekarang adalah “BIDADARI” Mana yang Mau “INDEHOY” sama orang yang sudah menjadi “GOSONG”, kehilangan “ANGGOTA TUBUH-nya” (termasuk juga “BURUNG-nya”), dan bahkan kadangkala sampai ada yang “TERBURAI” Isi Perut-nya akibat terkena “BOM BUNUH DIRI” yang demikian itu ya……?? ❞
[caption caption="Para “PENGANTIN JIHADIS ISIS” dengan Terpasang “BOM BUNUH DIRI” yang TELAH SIAP “DILEDAKKAN”…… 。"][/caption]
Sebagai bahan Masukkan saja bagi Kita semuanya bahwa :
Mengapa hal ini kiranya sangat perlu PENULIS sampaikan melalui “Gambar Illustrasi” yang dikemas bersama dengan Kalimat-Kalimat yang bernada candaan atau gurauan Nan “SEGAR” seperti di atas ini…?
Sebab mengingat beberapa waktu yang lalu ada “PENGANTIN JIHADIS ISIS” (Calon Pelaku BOM BUNUH DIRI) yang menutup “ALAT/ORGAN VITAL”-nya sebelum hendak meledakkan dirinya di keramaian umum. Selangkangannya itu DITUTUP RAPAT-RAPAT dengan sebuah Lempengan BESI… 。
Namun aksinya itu keburu digagalkan oleh pihak Kepolisian. Dan ketika dalam Interograsi pihak Berwajib yang bersangkutan ditanya kenapa HANYA “BURUNG”-nya saja yang dilindungi, maka diapun dengan polosnya langsung mengatakan bahwa agar TIDAK HANCUR pada saat ketika akan bertemu Sang “72” (“TUJUH PULUH DUA”) “BIDADARI” PUJAAN HATI-nya di “SORGA” Kelak… 。
Ini SUDAH “KONYOL” serta TELAH “SALAH KAPRAH” banget, dan itu adalah sebuah REALITA atau KENYATAAN yang mana merupakan HASIL “JITU” dari CUCI OTAK dan DOKTRIN-nya ISIS…… 。 –– 「Sumber: SRIWIJAYA POST, 27 Oktober 2015」
Sebagai bahan Perenungan saja buat Kita sekalian bahwa :
Perlu pula PENULIS tambahkan dan garis-bawahi bahwa yang namanya “BUNUH DIRI” itu adalah sesuatu Perbuatan yang Paling DILAKNAT oleh “ALLAH SWT” kah, apalagi ini juga SUDAH “MENGHILANGKAN” NYAWA orang-orang yang TAK BERSALAH dan TAK ADA kaitannya sama sekali dengan kebenciannya Pada “PENGANTIN JIHADIS ISIS” terhadap “DUNIA BARAT”… 。
Jadi hal ini NYATA-NYATA adalah merupakan sebuah DOKTRIN dan PEMAHAMAN yang TELAH “SALAH KAPRAH” terhadap arti dan makna dari “JIHAD” itu sendiri, baik yang tersirat di dalam AL-QUR'AN maupun di dalam HADIST… 。
Dan TIADA satupun Ajaran AGAMA manapun yang DAPAT membenarkan akan hal-hal yang demikian ini…… 。