Mohon tunggu...
Mulia Donan
Mulia Donan Mohon Tunggu... Freelancer - Petani

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kunjungi Pasien ODGJ dan Stroke, Kristiani Agas: Semua Punya Hak yang Sama untuk Mendapatkan Cinta dan Kasih Sayang

25 Februari 2022   15:32 Diperbarui: 25 Februari 2022   21:37 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok . Istimewa/Kristiani

Respon cepat terhadap ibu Anastasia Sedis (45) yang menderita Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan ibu Maria Jemida (43) yang menderita stroke, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur (Matim), bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Mukun langsung turun memantau keadaan mereka berdua.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, ibu Anastasia dan adiknya ibu Maria merupakan warga masyarakat Kampung Lemo, Desa Mokel, Kecamatan Kota Komba Utara. 

Keduanya hidup sebatang kara di rumah kecil yang berukuran 4 kali 5 dan tanpa lampu penerangan listrik juga tidak memiliki MCK.

Kedatangan Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur bersama UPTD Puskesmas Mukun dipimpin langsung oleh Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Matim, Pranata Kristiani Agas yang didampingi oleh dr. Richie Sudarmono, Kepala Puskesmas (Kapus) Mukun, Sergius B. A. S Dura, dan Pengelola Keswa Puskesmas Mukun Philipus Onggur.

Pada kunjungan tersebut, Sekretaris Dinkes Matim Pranata Kristiani Agas bersama rombongan langsung menyerahkan paket sembako untuk ibu Anastasia Sedis dan Ibu Maria Jemida yang diterima langsung Vincen Naur anak Anastasia. 

Dok . Istimewa/Kristiani
Dok . Istimewa/Kristiani

Paket sembako yang diserahkan tersebut buah tangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur. Kedatangan Kristiani Agas, bersama rombongan ini disambut ceria oleh Vincen Naur (28) anak dari ibu Anastasia. 

Pada kesempatan tersebut, Kristiani Agas bersama dr. Richie Sudarmono langsung memberikan penghiburan dan penguatan untuk ibu Anastasia dan adiknya ibu Maria serta memberikan edukasi untuk keluarga.

Di sela-sela kunjungan tersebut, Sekertaris Dinas Kesehatan Matim, Pranata Kristiani Agas, Jumat (25/02/2022) menyampaikan terima kasihnya kepada media yang sudah memberikan informasi melalui pemberitaan terkait dengan ibu Anastasia Sedis yang menderita ODGJ dan ibu Maria penderita stroke yang selama ini belum terlayani secara maksimal. 

Tujuan dari kunjungan tersebut adalah untuk melihat secara langsung keadaan ibu Anastasia dan ibu Maria adiknya.

Dok . Istimewa/Kristiani
Dok . Istimewa/Kristiani

Kristiani menjelaskan, kepedulian dan pelayanan terhadap ODGJ tidak semata-mata peran dari Dinas Kesehatan sebagai OPD teknis untuk menangani kesehatan masyarakat dalam hal ini kesehatan jiwa. Namun semuanya itu menjadi peranan dan tanggung jawab yang sama dari semua pihak.

Dikatakannya, dari hasil kajian secara klinis memang diperoleh untuk Anastasia menderita kecemasan atau psikotis yang memang harus segera ditangani. Anastasia mengalami keadaan seperti ini sejak anak bungsunya berada di bangku sekolah kelas tiga Sekolah Dasar. 

"Sangat disayangkan hingga saat ini belum mendapatkan penanganan serius. Tapi komitmen kami dari Dinas Kesehatan adalah untuk terus melayani, menjangkau dan memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien ODGJ yang selama ini belum mendapatkan perhatian,"ungkapnya.

Kristiani menambahkan, dari hasil kajian yang didapat, Anastasia mengalami kekambuhanya terjadi pada malam hari. "Biasanya secara psikologis ketika kita berada dalam situasi yang kurang akses terhadap cahaya maka disitulah muncul hal-hal negatif,"ujarnya.

Ia berharap, peran dari berbagai sektor untuk bisa bersinergi bersama untuk bisa membantu kesembuhan dari mama Anastasia Sedis ini. Tidak bisa serta-merta menggantungkan penanganan Anastasia ke Puskesmas setempat.

"Pelayanan kami sebatas memberikan pelayanan klinik atau memberikan terapi pengobatan untuk kesembuhan secara klinis. Namun yang harus diingat adalah penanganan pasien ODGJ tidak hanya kepada penanganan secara klinis saja akan tetapi ada hal-hal psikososial yang harus disentuh, selain memberikan edukasi terkait tata cara penggunaan obat, juga mengedukasi keluarga lewat keluarga dekat ibu Anastasia Sedis untuk bersama-sama menghilangkan stigma terhadap pasien ODGJ,"ungkapnya.

"Kuncinya penanganan ODGJ tidak hanya penanganan terapis secara klinis tetapi bagaimana pasien ODGJ kita merasa nyaman dengan suatu lingkungan dia merasa terdukung. Tanggung jawab moral kita adalah harus menghilangkan stigma negatif terhadap pasien ODGJ,"sambung Kristiani.

Terkait penanganan pasien ODGJ, lanjut Kristiani, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur akan terus berkomitmen dan konsisten dalam penanganan pasien ODGJ baik dalam pemenuhan terapi klinis. Pada prinsipnya siapapun manusia yang hidup di bumi ini semua punya hak yang sama untuk mendapatkan cinta dan kasih sayang.

"Saya sendiri sudah memberikan edukasi kepada pihak keluarga untuk ikut berperan serta dan turut aktif membantu memulihkan kesehatan jiwa ibu Anastasia lewat pemberian obat,"ungkapnya.

"Kami percaya bahwa dari berbagai penanganan klinis kami beberapa pasien ODGJ sudah banyak yang sembuh ketika rutin mengonsumsi obat secara teratur dan terbukti banyak sekali perubahan secara signifikan," tambahnya.

Menurut Kristiani, banyak pasien ODGJ yang sudah lepas pasung karena semua merupakan hasil dari penanganan klinis yang tepat dan teratur dengan terus mengkonsumsi obat tersebut.

Kristiani menyampaikan, terkait dengan ibu Maria Jemida yang menderita stroke, dalam kesempatan itu pihaknya juga melihat kondisi dan keadaannya. 

kata dia, sakit yang dialami Maria, akibat dulu pernah terkena epilepsi sehingga jatuh dan terkena benturan dan akhirnya menderita stroke.

Kristiani menyampaikan, untuk penyembuhan memang sudah sangat susah. Pihaknya hanya bisa memperbaiki kualitas hidupnya dalam hal ini membuat Maria mengurangi rasa sakitnya dan memperbaiki keadaan gizinnya.

"Kalau kita lihat secara langsung keadaannya yang stroke sudah sangat susah disembuhkan. Kami hanya bisa memberikan terapi dan vitamin untuk ibu Anastasia,"ujarnya.

Kristiani menambahkan, dari hasil pengamatan pihaknya keluarga itu harus mempunyai MCK dan lampu penerangan. "Dari hasil pengamatan kami keluarga ini sangat membutuhkan bantuan pemerintah misalnya, ketiadaan MCK, dan penerangan,"tutupnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun