Ide Jehadut mungkin terdengar sepele. Harapan Jau boleh jadi sedikit menopangnya. Meski demikian, keduanya memberi perspektif yang tidak biasa dalam melihat pembangunan. Ketika developmentalisme menguasai paradigma pembangunan dan capaian-capaian pembangunan diukur hanya dengan segala sesuatu yang terlihat (visual) layaknya monumen-monumen yang kian marak dibangun di daerah-daerah, keduanya berusaha membuktikan bahwa nilai, budaya, dan karakter manusia adalah juga subjek-subjek pembangunan yang perlu mendapat perhatian, meski progresinya kerap tak terlihat.
Mulia Donan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H