Memasukkan ideologi Pancasila berupa pelatihan, dikhawatirkan akan membenam di dalam benaknya selama masa pelatihan saja. Begitu mereka kembali pada kehidupan sehari-hari, berpacu dengan waktu, berpikir untuk mengejar target produktifitas, menghadapi permasalahan kerja maka pelatihan yang baru melekat itupun rontok berkeping-kepng. Jelas pada era 4.0 ini, kemampuan individu sangat menentukan pasar industri yang tentunya berpangaruh kepada egosentris.
Namun Pancasila adalah rahmat Tuhan yang maha kuasa yang turun di bumi Indonesia, Pancasila adalah ideologi yang mampu merekatkan kebinekaan yang ada di Indonesia.Â
Pemerintah harus mencari jalan agar Pancasila dapat masuk, dan hidup di dalam hati rakyat, harus lebih dikagumi dan lebih dipercaya. Tentunya titik nol kebangkitan itu, haruslah dari pemerintah sendiri.Â
Membangun aparatur yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka opini yang baru pun akan muncul bahwa pemerintah adalah pelindung dan pengayom yang membanggakan rakyat, semoga.