Dari
100.000 penduduk Indonesia ada sekitar 136 orang yang menderita kanker.Setiap tahunnya, satu dari enam orang meninggal akibat kanker, begitu kata WHO dalam World Cancer Report 2020 yang diterbitkan Februari 2020..Â
Kanker juga menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Jika bicara tentang kanker yang langsung terbayang adalah kematian.
Tingginya kematian karena kanker salah satu penyebabnya karena penderita kanker tidak merasakan gejala apapun pada saat ada sel tubuhnya yang tumbuh abnormal. Ketika dirinya merasa sakit lalu periksa ke dokter, ternyata kankernya sudah mencapai stadium 4 atau stadium lanjut. Sel kanker sudah menyebar ke organ lain yang letaknya jauh dari awal tumbuhnya sel.
Jika Anda punya keluarga penderita kanker stadium 1 atau 2, katakan padanya bahwa dia bisa sembuh. Beri semangat padanya bahwa Allah maha penyembuh kalau kita benar-benar ingin sembuh.
Namun jika berada pada stadium lanjut memang sulit sembuh walaupun banyak penderita kanker stadium 4 yang hidup dan aktif berkegiatan sampai 5-6 tahun setelah terdiagnosis.Â
Pada dasarnya kanker termasuk penyakit kronis yang tidak bisa sembuh, tapi bisa dikendalikan. Harapan hidup penderitanya juga tergantung semangat dan pengobatan.
Penderita kanker stadium 3 atau 4 tidak perlu diberi harapan mereka akan sembuh. Mereka juga pasti sudah tahu bahwa harapan hidupnya sangat kecil. Yang perlu dilakukan supaya mereka dapat menerima penyakitnya dan mengisi hari-harinya selama sakit:
- Semangati mereka dengan keyakinan bahwa hidup ini sangat layak untuk dijalani dengan semangat. Semua makhluk hidup pasti mati, tapi sangat sia-sia kalau kita hanya meratapi nasib selagi napas masih berhembus.
- Temani mereka melakukan hobi yang mereka suka.Â
- Seringlah ngobrol dengan mereka dan jangan anggap mereka seperti bayi yang harus dilayani setiap waktu.Â
- Selagi mereka bisa bangun dari tempat tidur, beri kesempatan untuk melakukan aktivitas pribadinya sendiri seperti menyikat gigi, buang air kecil, dan ganti baju.
Pasien stadium lanjut biasanya diberi morfin oleh dokter yang boleh dikonsumsi setiap hari supaya pasien dapat beraktivitas ringan.
Umumnya manusia takut mati. Maka jika ada kesempatan katakan pada keluarga dan si pengidap kanker bahwa semua orang pasti mati hanya waktunya yang beda-beda.Â
Kematian bukanlah hal menakutkan, tapi menyenangkan karena membebaskan jiwa dari kesulitan duniawi.
Hanya orang yang jahat saja yang tidak suka kematian karena mereka, selain ingin lebih lama hidup untuk menuntaskan hasrat duniawinya, juga takut akan siksa kubur (bagi yang beragama Islam).Â
Orang jahat (bagi yang percaya konsep karma dan reinkarnasi) juga enggan meninggalkan dunia karena takut akan karma buruk yang harus mereka pikul jika terlahir kembali.
Tapi pada orang yang sakit kanker, dosa-dosanya sudah dikurangi, dilebur. Bagi pemercaya karma, kanket bisa dibilang sebagai penebus karma buruk mereka di kehidupan lampau sehingga ketika terlahir kembaki mereka punya kehidupan lebih baik dari hidupnya di past life.
Jika Islam mengenal siksa saat sakratul maut, itu hanyalah "paksaan" pada manusia supaya selalu berbuat baik terus dan seminim mungkin berbuat keburukan, tapi sejatinya kematian akan disambut dengan bahagia okeh jiwa-jiwa yang salih, baik, dan jarang berbuat keburukan.
Maka, bantulah penderita kanker mengisi hidupnya dengan riang, penuh kebaikan, dan kebahagiaan sampai ajal menjemputnya.
Kita tidak pernah tahu jangan-jangan dia yang hidup lebih lama dan kita yang wafat duluan. Wallahualam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H