Karena itulah, demi menjegal anaknya menang dan berangkat ke Korea, Bu Ben membentuk tim e-sport sendiri untuk melawan tim Higher yang diperkuat Ohm.
Mother Gamer adalah film yang super seru. Rilis pada Oktober 2020 di Thailand, pada tiap menitnya kita seperti menonton film laga, komedi, dan drama secara bersamaan.Â
Adegan aksi tim-tim e-sport saat berlaga di kejuaraan dibuat dramatis namun tidak norak dan sesekali sukses memancing gelak tawa.Â
Efek visual Mother Gamer juga top banget terutama saat adegan guru sejarah menjelaskan konflik bersenjata Myanmar dengan Thailand yang melibatkan Filipina. Adegan imajinasi siswa-siswa gamer di kelas digambarkan menjadi perang di AoV.
Karena menyamakan perang bersejarah dengan game, sontak saja ke-5 siswa dipanggil ke ruang BP (Bimbingan dan Penyuluhan) oleh guru BK (Bimbingan dan Konseling).
Dalam hal menyebut nama Myanmar dan Filipina, Indonesia masih kalah. Sutradara, penulis skenario, dan produser film di negara kita enggan dan sungkan jika dalam filmnya menyebut-nyebut negara lain kecuali yang berhubungan dengan hura-hura.
Mungkin takut mempengaruhi hubungan diplomatik antarnegara, meskipun tidak apa-apa menyebut nama negara manapun di dunia sebagai musuh jika untuk kebutuhan film.
Bagaimana langkah Bu Ben yang tadinya jadi pelopor gerakan "Kurangi Main HP" di sekolah malahan bertransformasi jadi kapten tim e-sport?
Apakah Ohm dapat mengalahkan ibunya atau malah ibunya yang jadi juara?
Klip film Mother Gamer dapat ditonton di YouTube dengan subtitle bahasa Inggris atau Netflix.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H