Mohon tunggu...
Mukti AliAndra
Mukti AliAndra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya mempunyai hobi bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Peran Keluarga terhadap Pendidikan Anak

31 Mei 2022   22:13 Diperbarui: 31 Mei 2022   22:21 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan keluarga yang sangat efektif adalah ikhtiar pendidikan oleh orang tua.dan pendidikan keluarga adalah pendidikan yang sangat awal diterima oleh sang anak dan orang tua adalah sebagai guru pertama bagi anak siap atau tidaknya keluarga(orang tua),tentu orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak,terutama untuk menjadi pendidik untuk anaknya.pendidikan keluarga juga sangat lah penting karan juga akan menegakkan dan memelihara hubungan yang baik di dalam keluarga.orang tua baru mulai lahir anaknya orang tua sudah memulai untuk memberikan pendidikan untuk anaknya sesuai dengan tumbuh perkembangan anaknya

Dan pendidikan yang diberikan oleh keluarga kepada anaknya akan memberikan pengetahuan,nilai dan keterampilan yang baik bagi kehidupan anak,hubungan yang baik antar orang tua juga akan menciptakan kualitas pendidikan anak yang baik,bagaimana kedua orang tua bisa memberikan pengetahuan yang layak dan baik untuk diberikan kepada anak,jika keluarga tidak mampu untuk memberikan pengetahuan kepada anaknya,orang tua atau keluarga sudah bisa dikatakan gagal dalam mendidik anak

Menjadi orang tua juga tidak suatu hal yang mudah,karena ada peran dan tanggung jawan yang sebagaimana mestinya yang mau tudak mau harus dilaksanakan orang tuanya terhadap anaknya,oleh karena itu peran keluarga untuk anak di dalam pendidiksn ssngat lah penting,kualitas dari seorang anak bisa langsung dilihat dari keluarga atau krdus orang tuanya,orang tua atau keluarga ysng berkualitas tentu juga akan menciptakan anak yang berkualitas dan baik juga di dalam pendidikan.

Orang tua zaman sekarang sangat memperhatikan sekolah yang bagus dan bergengsi untuk membentuk anaknya menjadi anak yang cerdas, cerdas dan berkarakter. Namun pada kenyataannya, harapan orang tua masih jauh dari kenyataan.
Karakter kita terbentuk dari kebiasaan kita. Kebiasaan yang terbentuk selama masa kanak-kanak dan remaja sering bertahan hingga dewasa. Orang tua dapat mempengaruhi pembentukan kebiasaan anak-anaknya, baik atau buruk.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menanamkan karakter pada anak, antara lain:

*Internalisasi

Internalisasi adalah upaya memasukkan pengetahuan (knowing) dan keterampilan untuk mengimplementasikan pengetahuan (doing) ke dalam diri seseorang hingga pengetahuan itu menjadi kepribadiannya (being) dalam kehidupan sehari-hari.

*Keteladanan

"Anak-anak adalah peniru yang baik." Ungkapan ini harus disadari oleh orang tua, agar mereka dapat lebih menjaga sikap dan tindakannya saat bersama atau bergaul dengan anak-anaknya. Berbagi contoh dalam mendidik anak sangatlah penting.

pembiasaan

Inti dari pembiasaan adalah pengulangan. Jika orang tua masuk ke dalam rumah setiap kali menyapa, dimaknai sebagai upaya membiasakan diri. Jika anak masuk rumah tanpa salam, orang tua mengingatkannya untuk menyapa.

Bermain

Masa kanak-kanak adalah puncak kreativitas, dan kreativitas mereka perlu dipertahankan dengan menciptakan lingkungan yang menghargai kreativitas, yaitu melalui bermain.

Cerita

Sebuah cerita memiliki daya tarik yang menyentuh anak, dengan bercerita orang tua dapat menanamkan nilai-nilai pada anak-anaknya, sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Nasihat

Nasehat adalah kata-kata yang menyentuh hati disertai dengan contoh. Nasehat memadukan metode ceramah dan keteladanan, namun lebih mengarah pada bahasa hati.

*Penghargaan dan Hukuman

Pemberian penghargaan kepada anak merupakan hal yang penting, karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan penghargaan dan ingin dihargai. Selain reward, punishment juga bisa diterapkan untuk membentuk karakter anak. Penghargaan harus didahulukan dari pada hukuman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun