Mohon tunggu...
mukti wibowo
mukti wibowo Mohon Tunggu... Guru - guru pembimbing

guru pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersiap untuk Pembelajaran Tatap Muka (Lagi)

3 November 2020   09:56 Diperbarui: 3 November 2020   10:03 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid-19 yang masih menghantui pada sebagian besar daerah di negara kita, menyebabkan semua sektor kehidupan terimbas karenanya. Dari sektor ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan juga pendidikan. Khusus pada sektor pendidikan yang menjadi perhatian penulis, dimana sektor ini juga begitu hebat merasakan akibat dari pandemi ini.

Setelah lebih dari satu semester para pelaku pendidikan merasakan transformasi pola pembelajaran, dari pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh (online), menorehkan banyak kisah dan pengalaman yang sebagian besar tidak menyenangkan. Banyak keluh kesah yang dialami peserta didik, pendidik, orang tua peserta didik terkait praktik pembelajaran jarak jauh ini.

Tentu kita tidak ingin larut dalam ketidaknyamanan dari pandemi dan pola pembelajaran jarak jauh ini. Secepatnya para pelaku pendidikan dan masyarakat mengharapkan agar pola pembelajaran tatap muka menjadi media transfer ilmu bagi peserta didik. Berikut penulis uraikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka:

1. Sarana dan Prasarana Pendukung

Sekolah dengan dukungan dinas pendidikan dan pemerintah daerah harus menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang lebih lengkap dalam penyediaan fasilitas kesehatan. Mulai dari penambahan atau pengadaan sarana cuci tangan, sabun, hand sanitizer, thermo gun, face shield, tenaga kesehatan hingga akses yang mudah ke fasilitas kesehatan terdekat.

2. Protokoler Kesehatan

Setiap pelaku pendidikan di sekolah harus mampu untuk memahami dan melaksanakan protokoler kesehatan sebagai syarat mutlak dalam kegiatan pembelajaran tatap muka. Jika sebelumnya masih mengabaikan hal ini, maka ketika mulai pembelajaran tatap muka dari mulai pelaku pendidikan masuk ke sekolah, melakukan pembelajaran hingga selesai harus mengikuti dan melaksanakannya sesuai protokoler yang ada.

3. Kesehatan Pendidik dan Peserta Didik

Jika diperlukan secara rutin para pendidik dan peserta didik memastikan dan memeriksakan diri berkaitan dengan kesehatan dirinya baik secara mandiri maupun kolektif di sekolah. Jika perlu para peserta didik membawa surat keterangan sehat dan atau surat izin dari orang tua untuk mengikuti pembelajaran tatap muka di sekolah. 

4. Alokasi Waktu Pembelajaran

Alokasi waktu pembelajaran tatap muka hendaknya disesuaikan dengan kondisi pandemic saat ini. Artinya waktu pembelajaran tatap muka dipersingkat dengan tidak mengurangi kualitas pembelajarannya. Jika misalnya ketika sebelum pandemi 1 jam pembelajaran adalah 45 menit dan 10 jam pelajaran sehari, maka dapat disingkat menjadi 1 jam pelajaran 30 menit dengan 8 jam pelajaran sehari. 

5. Kurikulum Darurat

Oleh Menteri Pendidikan, kurikulum darurat covid-19 sudah dipersilahkan untuk diaplikasikan beberapa opsi pada pelaksanaan pembelajaran. Opsi tersebut tetap menggunakan standar kurikulum nasional dengan penyederhanaan kurikulum secara mandiri.

6. Zonasi Kerawanan

Hal ini jangan sampai luput dari pengamatan terutama oleh pihak sekolah. Pembelajaran tatap muka hanya bisa mulai dilaksanakan jika suatu daerah sudah bisa dikatakan masuk dalam zona aman covid-19. Update selalu berita dan informasi yang berhubungan dengan grafik zona keamanan covid-19 suatu wilayah.

7. Simulasi Pembelajaran Tatap Muka

Simulasi menjadi hal penting sebagai awal untuk membiasakan para pelaku pendidikan untuk bersikap dan berperilaku sesuai tuntutan protokoler kesehatan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka kelak dapat berjalan dengan pembiasaan baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun