Kamu Adalah Keindahan Milik Tuhan
Menjilati malam yang mulai runtuh
Dengan guntur yang bergemuruh lirih
Pandangan yang kabur
Menatap bintang yang bersembunyi dibalik awan
Cuaca mulai mendung
Kedua bola mata yang terlumasi air hujan
Yang jatuh dikit demi sedikit
Semua itu terjadi begitu saja hingga larut
Barang kali aku sedang termangu oleh suasana yang magis
Mengenai kamu yang indah bagaikan fiksi
Sebab memilikimu tidaklah mungkin bagiku
Arahmu bukanlah citaku
Sedangkan citaku bukanlah tujuanmu
Namun ku tahu kau tetaplah indah
Seperti anggrek yang tumbuh di dahan Cemara gunung Rinjani
Sedang aku hanya bisa menikmati mu dari bawah jurang yang curam
Menggunakan mata yang kabur
Menggunakan teropong yang berembun
Kamu hanya salah-sebuah cipta tuhan yang elok
Tugasku cukup dengan menikmati dan kagum kepadanya (tuhan), "dia lah yang amat begitu jenius soal tentang meniciptakan makhluk."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H