Mohon tunggu...
Muksin
Muksin Mohon Tunggu... Wiraswasta - Water Spesialist

I’m Muksin, I’m into in Water Resources Management. I have been worked in Water Management Resources for 4 years. Now, I am As Assistant Superintendent of Utility.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Industri Besar dan Permasalahan di Pemukiman Lahan Basah

3 Maret 2020   00:18 Diperbarui: 3 Maret 2020   00:18 2862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Tribun Jateng

Pemanfaatan lahan basah sebagai lahan perkebunan industri kertas dan kelapa sawit tergolong sangat rawan karena pengeringan lahan dengan cara membuat drainase atau kanal berakibat pada penurunan air permukaan dan berpengaruh terhadap neraca air. Hal ini belum banyak diketahui berbagai pihak dan berdampak jangka panjang.

Lahan basah masih menjadi pusat perhatian dalam pembangunan usaha perkebunan kelapa sawit dan industri kertas berskala besar (CIFOR, 2004). Selain akses air bersih yang sulit, kekeringan yang memicu kebakaran adalah permasalahan yang masih belum mandapatkan kunci penyelesaian yang tepat. Kondisi lahan basah sudah banyak yang rusak, mangrove total 52% rusak bahkan di Pantura ada 85% yang sudah hilang dan rusak berubah menjadi perumahan, tambak ikan. Sudah lenyap. Sementara itu, di lahan gambut yang sebagian besar juga berada di kawasan pesisir, proses pembuangan air (drainase) secara berlebihan melalui kanalisasi seperti yang dilakukan pada kebanyakan usaha perkebunan sawit maupun akasia, juga mengakibatkan penurunan muka tanah. (Kemenko, 2018).

Lahan basah yang berintraksi dengan industri besar memiliki permasalahan yang perlu pengkajian dan penyelesaian yang melibatkan berbagai pihak. Memperkuat lembaga pengkajian lingkungan dan kesehatan adalah hal yang perlu dilakukan pemerintah guna keberlangsungan hidup ekosistem di lahan basah. Diperlukan klarifikasi tentang alokasi pemanfaatan lahan bagi konservasi dan pembangunan, serta dasar-dasar ilmiah bagi pengembangan peraturan.

Daftar Pustaka;

  • CIFOR (2004) Kebakaran di Lahan Rawa / Gambut di Sumatera: Masalah dan Solusi.
  • kemenKLHK (2004) Strategi Nasional dan Rencana Aksi Pengelolaan Lahan Basah Indonesia.
  • Kemenko (no date) 'Pengelolaan Lahan Basah yang Benar Mencegah Penurunan Muka Tanah', 2018.
  • Notohadiprawiro, T. (2006) 'Lahan Basah: Terra Incognita', repro ilmu tanah Universitas Gaah Mada, pp. 1--10.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun