Metode ini kemudian diwajibkan untuk semua level usia di Barcelona. Cruyff menganggap kemampuan tersebut penting untuk menjadi dasar filosofi bermain Barca. Bahkan pemanasannya pun menggunakan pendekatan ini, dikenal dengan metode rondo alias kucing-kucingan.
Hasilnya dapat kita lihat berupa keindahan sepak bola tiki taka ala Pep Guardiola (2008-2012). Sangat indah menyaksikan Sergio Busquet, Andres Iniesta, Xavi Hernandez dan Lionel Messi bertukar umpan pendek dalam ruang yang sempit. Oper sana, oper sini, tahu-tahu bola sudah sampai didepan gawang, di sudut mati kiper. Tinggal sorong, gol.
Filosofi ini pula yang menjadi dasar saat tim nasional Spanyol menjadi juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010. Maklum, mayoritas skuad diisi oleh pemain yang dilatih dengan metode ala Barca itu.
Dalam buku Pep Confidential, Guardiola menekankan perlunya membentuk pola diamond saat mengalirkan bola. Ya, pola berlian yang melibatkan tiga-empat pemain sangat ala-futsal.Â
Satu anchor, dua flank, dan satu pivot membentuk diamond yang bergerak cair saat menyerang. Pola ala futsal ini ampuh untuk membuka dan menciptakan ruang serta opsi passing.
Familiar dengan taktik false 9? Taktik striker palsu ini sukses mengantarkan Messi mencetak 211 gol dan 97 assist dalam 219 pertandingan pada masa kepelatihan Guardiola.Â
Apa relevansinya dengan futsal? Dalam futsal ada taktik 4-0 yang serupa dengan false 9. Tanpa adanya penyerang murni yang bertumpu pada satu posisi, pemain bertahan justru menjadi pusing harus menjaga siapa. Tahu-tahu bola diumpan tarik di kebelakang dan boom, penyerang palsu tadi mencetak gol asli.
Peran kiper dalam futsal lebih kurang demikian. Maka kiper harus punya atribut passing yang baik, seturut dengan perannya yang lebih dari 'tukang jaga gawang'. Di sepak bola sekarang kita mengenal Manuel Neuer, Ederson dan Marc Ter Stegen yang sukses menjalankan peran sweeper keeper.
Candradimuka Teknik, dari Kiper Hingga Penyerang
Meskipun prestasi Manchester United belakangan ini sedikit mengharukan, bolehlah disempatkan untuk melihat setidaknya aksi David de Gea. Perhatikan, teknik de Gea sebagai kiper tidaklah seperti lazimnya seorang kiper sepak bola. Ia lebih mirip kiper futsal!