Mohon tunggu...
Muksal Mina
Muksal Mina Mohon Tunggu... Lainnya - Candu Bola, Hasrat Pendidik

Be a teacher? Be awakener

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bila Nanti Salah Jurusan

24 Januari 2019   12:30 Diperbarui: 24 Januari 2019   12:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.bps.go.id/website/images/Tenaga-Kerja-Agustus-2018-ind.jpg

sumber : https://www.bps.go.id/website/images/Tenaga-Kerja-Agustus-2018-ind.jpg
sumber : https://www.bps.go.id/website/images/Tenaga-Kerja-Agustus-2018-ind.jpg
Kenapa sedikit? Mungkin saja bidang keilmuan tenaga kerja sarjana  yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pasar. Atau, seperti kasus diatas. tenaga kerjanya ada namun tidak memenuhi standar kompetensi minimal yang dibutuhkan dunia kerja alias tidak terampil. Singkat kata, kompeten namun tidak dibutuhkan, atau dicari namun tidak qualified.

Jika demikian, yang terjadi adalah merasa salah jurusan, tidak cocok bidangnya, akhirnya merembet ke malas-malasan, hingga kemudian syukur-syukur jika nanti kuliahnya bisa selesai. Ini sudah jadi wabah sepertinya. Indonesia Career Center Network (ICCN) pada Agustus 2017 merilis data bahwa 87% mahasiswa Indonesia mengaku salah jurusan (Beritasatu.com). Kuliah tidak dibidangnya, tidak di passionnya.

Setelah selesai, kemudian bingung lagi, mau kerja di bidang yang sesuai ijazah tapi tidak suka. Mau nimbrung bidang yang disukai, tapi belum cukup ahli. Dan kebingungan-kebingungan berikutnya, bikin orang jadi makhluk galau bin labil. Hehehe.

 Maka kemudian menjadi maklum apabila fenomena ini juga saya temukan di kelas kecil di depan saya ini. Bila sudah terlanjur demikian, bagi yang merasa terjebak di jurusan yang salah, maka versi saya setidaknya ada dua hal yang bisa dilakukan :

Pertama, Segera keluar dan temukan jalan lain yang lebih cocok (jurusan lain). Saya sangat mengapresiasi mahasiswa yang pindah jurusan karena merasa tidak pas di jurusannya yang sekarang. Itu suatu keberanian, bila kemudian diteruskan dengan tanggung jawab atas pilihannya itu. Misalnya benar-benar menekuni bidang yang ia pilih. Bila setelah itu malah bingung mau ngapain dan nganggur, itu nekad namanya.

Kedua, ambil pilihan paling aman. Tekuni sajalah jurusan yang sekarang, libatkan diri sepenuhnya, berusahalah dengan sungguh-sungguh agar menjadi ahli disana. Biar qualified. Siapa tahu mungkin ilmunya akan berguna di suatu saat nanti. Kepalang basah, mandi sekalian.

Referensi :

www.bps.go.id

https://www.beritasatu.com/nasional/448668-87-mahasiswa-indonesia-salah-jurusan.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun